Mohon tunggu...
Pairunn Adi
Pairunn Adi Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka fiksi

Seorang Kuli Bangunan yang sangat suka menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Kasih Tak Sampai] Perempuan Tanpa Pensil Alis

5 Desember 2020   11:27 Diperbarui: 6 Desember 2020   19:50 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

****

Pov Damar, pada pukul 18.00 WIB

Menunggu bukanlah hal yang menyenangkan. Waktu seolah enggan berputar. Kebosanan mulai melandaku. Tak sabar rasanya ingin segera bertemu. Gawai dengan segala fiturnya tak mampu lagi mengalihkan pikiran tentangnya, sosok perempuan secantik bidadari yang dikenalkan Lintang tiga bulan lalu. Sejak mengenalnya, aku merasakan nikmatnya jatuh hati. Perempuan sederhana tapi kecantikannya melebihi kebanyakan orang. Sungguh, Tika pun menunjukan tanda-tanda kalau dirinya juga jatuh hati padaku.

Senja baru saja beranjak. Lampu-lampu jalan mulai menyala, menerangi jalanan di kawasan Trunojoyo. Beberapa pengunjung kedai kopi mulai berdatangan. Ada yang berpasangan, namun tak sedikit pula yang datang beramai-ramai.

"Maaf, boleh pinjam korek api?"

Kurogoh kantong jaket, seorang lelaki berompi hijau berdiri di depanku tanpa kusadari kapan datangnya.

"Ini, monggo, Sam."

"Terimakasih, Mas."

Setelah menyulut rokok, lelaki itu mengembalikan pemantikku.

"Alamak, lama sekali kau, Puan."

****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun