Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Seorang Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Alamku Menangis

17 April 2024   07:49 Diperbarui: 18 April 2024   22:15 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bencana alam. Sumber: dok. pribadi

Tak ada prediksi

Tak ada gejala

Tak ada pula tanda-tanda

Menjelang tengah malam itu, ketika semua sementara berlayar ke pulau kapuk

Gemerisik dedaunan dan ranting-ranting patah seolah berbisik

Rerumputan yang basah mulai bergerak pelan

Tiba-tiba, bukit yang luas itu terjun bebas

Semua terlelap, terdiam dan membisu

Di manakah rumah itu? 

Mengapa jalanku raib? 

Ataukah aku yang bermimpi? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun