Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Seorang Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Alamku Menangis

17 April 2024   07:49 Diperbarui: 18 April 2024   22:15 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bencana alam. Sumber: dok. pribadi

Sore itu, langit cerah angin berhembus sejuk

Sekelompok awan berjalan pelan beriringan

Aktifitas orang-orang lumrah adanya

Nyanyian burung-burung sore pun masih terdengar merdu

Lalu, langit suram tertutup awan kelabu

Gemuruh bunyi tak asing sesekali menggetarkan langit

Air tumpah dari langit bagai tumpahan peluru

Sekejap, basah terendam negeriku

Alam dan segenap isinya terdiam di sekitarku 

Tak ada yang mengira

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun