Sentuhan ini kelak akan menjadi kota. Kita berkhayal akan sering mengunjunginya. Mencari kenangan di bawah pendar lampu jalanan. Seperti katamu, "Jangan padamkan lampu, biar hati tetap terjaga".
Tapi ternyata aku hanyalah pejalan kaki. Menyusuri kota meniti ketabahan. Belum kutemukan dimana perhentiannya. Sampai rindu menelanjangiku, kuharap waktu segera memberiku baju atau pinjami saja aku kata-kata yang bisa mengganti air mata.
Kota ini makin asing. Kucari bayangmu dari lampu yang baru saja dipadamkan. Saat itu rumah-rumah tertutup pintunya. Kelambu memeluk jendela, dan malam menyimpan rapat rembulan.
SINGOSARI, 21 Agustus 2022