Anak yang mengalami stunting juga kekebalan tubuhnya rendah sehingga mudah terserang penyakit infeksi, diabetes, hipertensi dan obesitas hingga dewasa. Ironisnya, berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) dari Kementerian Kesehatan, prevalensi (yakni proporsi dan populasi) balita yang mengalami stunting di tahun 2021 itu mencapai 24,4% atau setara hampir seperempat total balita di Indonesia.
NTT, NTB, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Aceh adalah 7 provinsi dengan angka prevalensi stunting tertinggi.
Lantas, apakah Pulau Jawa dapat dikatakan aman dari stunting? Rupanya tidak. Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Banten ternyata menjadi provinsi dengan jumlah balita stunting terbanyak diikuti oleh Sumatra Utara sebagai provinsi satu-satunya di luar pulau Jawa.
Jadi, dengan data tersebut, masing-masing daerah memiliki risiko yang sama dalam menghadapi stunting ini. Idealnya memang, semakin modern kotanya, pemahaman dan pencegahan stunting semakin baik. Tapi rupanya ada banyak sekali aspek yang di balik ini yang membuat pemerintah kita terus berjuang agar angka stunting ini semakin berkurang.
Lantas Bagaimana Pencegahannya?
Beberapa provinsi yang disebutkan di atas, sepengetahuan saya kebanyakan orang-orangnya menikah di usia muda. Undang-udang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 yang telah diperbaharui dengan UU Nomor 16 Tahun 2019 mengatur usia minimal menikah adalah 19 tahun baik pria ataupun wanita.
Namun, Indonesia yang majemuk ini dan juga masih berpatokan pada aturan adat dan agama di beberapa aspek termasuk pernikahan yang abai terhadap aturan di UU tersebut. Misalnya saja, di Desa Lubang Buaya, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, masih ditemukan anak usia 12 tahun yang sudah dinikahkan.
Bayangkan saja, usia anak menjelang remaja lalu dihadapkan dengan dunia pernikahan tanpa pengetahuan dan pembekalan yang cukup, maka risikonya sangat besar. Yakni kelahiran prematur, berat badan bayi lahir rendah (BBLR) dan pendarahan persalinan yang dapat meningkatkan risiko kematian ibu dan anak.