Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Saat Institusi Mengubah Standar Tinggi Badan Calon Anggota Baru, Apa karena Stunting?

29 September 2022   16:27 Diperbarui: 30 September 2022   09:38 1364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ajakan sadar stunting sejak dini. Sumber: Kompas.id/Hendra A Setyawan

Jikapun keduanya selamat, sang ibu muda harus berjibaku dengan momok baby blues atau yang lebih parah yakni post tantrum depression yang banyak dialami oleh wanita pasca melahirkan. Jika kondisi mental rapuh seperti ini, jelas pola pengasuhan bayi juga akan terganggu. Terlebih jika tidak ada support system dari orang-orang terdekat.

Jika sudah begini, jangankan mau memberi perhatian khusus kepada anak, sang ibu saja masih harus berjuang mengatasi gejolak mental yang ia hadapi.

Saat seseorang memutuskan untuk menikah, ada banyak hal yang harus dipersiapkan. Terutama soal kemampuan finansial dan kesiapan mental. Kata orang, pernikahan adalah pembelajaran seumur hidup. Ada banyak sekali aspek yang harus senantiasa diupgrade ilmunya. Ya salah satunya tentang persiapan kehamilan, kelahiran dan pengasuhan anak/parenting.

Dukungan dari keluarga juga sangat penting. Tak jarang ada istri yang tak begitu diperhatikan sama suami, orang tua/mertua sehingga gagap dalam menjalani kehidupan pernikahan. Jika akhirnya pernikahan usia muda tak dapat dihindari, maka yang harus dilakukan seorang calon ibu ialah memahami bahwa penting untuk memenuhi kecukupan nutrisi selama kehamilan dan menyusui.

Pernikahan anak usia dini dapat memicu stunting. Sumber gambar rm.id
Pernikahan anak usia dini dapat memicu stunting. Sumber gambar rm.id

Nutrisi yang dimaksud ialah makanan yang mengandung zat besi, asam folat dan yodium yang mana sangat baik untuk pertumbuhan janin dan bayi.

Lalu, usahakan dapat memberi ASI eksklusif dan inisiasi menyusui dini. Walaupun sebagian dari wanita harus berjuang keras memberikan ASI eksklusif. Baik dikarenakan faktor internal (saat produksi ASI kurang memadai) hingga faktor eksternal yakni keterbatasan waktu sebab sang ibu harus bekerja. Namun, hal ini tentu saja masih dapat disiasati dan dicarikan jalan keluarnya.


Dan, setelah anak sudah cukup usia untuk mendapatkan MPASI (Makanan Pendamping ASI), maka lengkapi pula ilmu tentang itu dan bagaimana penerapannya. Juga yang tak kalah penting ialah senantiasa menjalankan hidup bersih dan sehat agar anak terhindar dari penyakit terutama infeksi.

Sungguh, sekecil apapun usaha orang tua terutama seorang ibu dalam merawat anaknya, tentu akan berdampak besar bagi kehidupan sang anak itu sendiri di masa yang akan datang. Bayi sehat, ancaman stunting dapat dielakkan maka kualitas hidup keluarga tentu juga akan semakin baik.

Pemerintah Juga Tak Tinggal Diam

Walaupun anak adalah tanggung jawab penuh orang tua, namun pemerintah juga memiliki andil yang sangat besar terutama di aspek kesehatan anak. Sebagian besar dari kita beruntung sebab akses layanan kesehatan relatif mudah ditemukan.

Sejak seorang wanita hamil, calon ibu sudah dapat memeriksakan dirinya ke Puskesmas atau Posyandu. Seorang teman yang tengah hamil muda baru-baru ini menceritakan pengalamannya kepada saya saat memeriksakan kehamilannya di Puskesmas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun