Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menyongsong Keutamaan Sport Tourism, Buaq Ate Kembang Mate Hai Mandalika!

18 November 2021   09:36 Diperbarui: 18 November 2021   09:54 1038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara bentuk rumah juga mirip dan di Desa Ende dan mereka juga melumuri lantainya dengan kotoran sapi/kerbau. Yang membedakan, di Desa Ende pengunjung dapat melihat atraksi Tarung Presean dan juga Gendang Beleq.

Sumber: Wisatadilombok.com
Sumber: Wisatadilombok.com

Presean merupakan tari pertarungan yang memperlihatkan pertarungan dua laki-laki bersenjatakan rotan dan tameng yang terbuat dari kulit kerbau. Selain dimaksudkan untuk meminta hujan, tarian/atraksi ini juga bertujuan untuk pembuktian akan ketangkasan, ketangguhan dan keberanian lelaki Suku Sasak. Keren, ya!

Dari Mata Turun ke Perut

Semua keindahan dan kenikmatan itu idealnya terjadi dari mata turun ke hati.

Namun, rasanya tak ada cara lain yang lebih menancap untuk menyenangkan hati selain dengan cara memanjakan perut. Betul, kan?

"Kudu nyobain Sate Rambige. Nggak ada obat!"

Itu komentar salah satu teman mengenai kuliner yang ada di Mandalika. Sebagai pecinta semua jenis sate, saya pribadi penasaran dengan sate yang diolah dengan bumbu khas Suku Sasak ini. Konon, rasanya pedas dengan sedikit rasa manis.

Uniknya, daging sapinya sudah lebih dulu diolah bersama bumbu sebelum dimasak. Sate Rambige ini juga makin lengkap dimakan dengan ketupat berbentuk kerucut. Sate lain yang juga khas di Lombok yakni Sate Bulayak. Bedanya, Sate Bulayak dimakan bersama lontong yang dimasak dengan bungkus daun aren.

Desain: Haryadi Yansyah
Desain: Haryadi Yansyah

Saya pecinta makanan pedas. Di Lombok, ada satu sambal khas yakni Sambal Beberuk Terung yang juga menggugah rasa penasaran. Sepertinya cocok dimakan bersama Nasi Balap Payung, Ayam Rarang, Ayam Taliwang, Plecing Kangung dan Sayur Ares.

Nah, kalau mau makanan yang berkuah, tentu saja Soto Mandalika dapat dijadikan pilihan. Slrupp!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun