Mohon tunggu...
Olvia Nursaadah
Olvia Nursaadah Mohon Tunggu... Writer

Meneliti, Mengabdi, Mengajar. Hobi: Nonton badminton, sepak bola, voly, baca, dan nulis apapun itu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meninjau Kembali Motif Bunuh Diri: Perspektif Psikologi dan Sosial

19 September 2023   21:44 Diperbarui: 19 September 2023   21:48 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemberitaan terkait kasus bunuh diri masih sering beredar diberbagai media. Menurut World Healt Organization (WHO) diperkirakan setiap tahunnya 800.000 orang meninggal dunia akibat bunuh diri. WHO mengatakan bahwa kasus bunuh diri termasuk 20 penyebab kematian di dunia.

Berdasarkan data yang dilansir pada laman Wonderlist.com 10 Negara dengan kasus bunuh diri tertinggi di dunia pada tahun 2023:

Bagaimana dengan keadaan kasus bunuh diri di Indonesia?

The Indonesian National Representatif of International Association for Suicide Prevention (IASP) memaparkan bahwa sejak tahun 2003 Indonesia sudah berada di zona merah rawan upaya tindakan bunuh diri. Rentang usia bunuh diri berada di tataran remaja hingga dewasa awal, itu artinya ada dalam rentang usia sekolah dan usia produktif (antara usia 15-29 tahun).

Berdasarkan data terbaru yang dihimpun oleh Polri, terdapat 663 kasus bunuh diri di Indonesia dalam rentang waktu Januari-Juli 2023. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 36,4% jika dibandingkan tahun 2021, yaitu sebanyak 486 kasus.

Lalu apa yang menyebabkan atau mendorong seseorang nekat melakukan percobaan bunuh diri?

Motif Bunuh Diri Menurut Perspektif Sosiologi

Emile Durkheim seorang sosiolog asal Prancis yang pertama kali mengemukakan hasil kajiannya mengenai fenomena bunuh diri dalam ranah sosiologi, menurutnya bunuh diri yang dilakukan oleh individu disebabkan oleh faktor kuat atau lemahnya integrasi sosial dalam masyarakat.

Hipotesis Durkheim tentang fenomena bunuh diri bukan semata-mata dorongan psikis yang bersifat individual, melainkan dipengaruhi oleh dinamika lingkungan sosial individu. Durkheim mengkategorikan fenomena bunuh diri kedalam tiga jenis yaitu bunuh diri egoistis, bunuh diri alturis, dan bunuh diri anomis.

Sebagaimana yang telah dipaparkan diatas bahwa menurut Durkheim bahwa penyebab bunuh diri disebabkan oleh faktor kuat atau lemahnya integrasi sosial dalam masyarakat. Terdapat dua hal penyebab bunuh diri menurut pandangan sosiologi:

Individu yang hidup ditengah masyarakat dengan integrasi sosial yang lemah menyebabkan setiap individu menanggung beban hidup seorang diri, tanpa ada teman atau seseorang yang dapat dijadikan tempat untuk berbagi keluh kesah yang sedang dialami. Oleh karena itu seseorang yang hidup ditengah masyarakat dengan integrasi sosial lemah akan cepat stress dan kemungkinan dapat dengan mudah mengambil keputusan untuk bunuh diri.

  • Integrasi Sosial Kuat

Sementara itu individu yang hidup ditengah masyarakat dengan integrasi sosial kuat menyebabkan individu merasa dikuasi oleh lingkungan sosial, sehingga individu tidak dapat melakukan banyak hal untuk menghindarinya.

Motif Bunuh Diri Menurut Kacamata Psikologi

Sigmund Freud mengatakan bahwa dalam diri setiap manusia terdapat insting thanatos atau insting kematian. Ketika individu dalam keadaan stabil dorongan untuk menyakiti diri sebagai salah satu insting thanatos dapat ditekan, tetapi ketika individu berada dalam kondisi stress atau depresi insting thanatos tersebut sulit untuk dikendalikan dan kemungkinan untuk memenuhu insting thanatos tinggi.

Seorang tokoh psikiater dari Amerika bernama Karil Manninger mengatakan bahwa manusia memiliki insting untuk merusak diri, salah satu wujud insting tersebut adalah agresi terhadap diri sendiri.

Hal lainnya yang menyebabkan seseorang melakukan percobaan bunuh diri dalam pandangan psikologi adalah:

  • Gangguan bipolar
  • Gangguan bipolar adalah kondisi dimana seseorang mudah mengalami perubahan mood secara drastis, seperti sebelumnya gembira namun mendadak menjadi sedih, tidak bersemangat, atau bahkan depresi. Orang-orang yang mengalami gangguan bipolar memiliki resiko 20 kali lebih tinggi untuk melakukan percobaan bunuh diri jika dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki gangguan bipolar.
  • Gangguan kepribadian
  • Seseorang yang mengalami gangguan kepribadian adalah seringkali menyakiti dirinya sendiri, tanda lain dari seseorang yang memiliki gangguan kepribadian adalah emosi yang tidak stabil dan memiliki masalah dalam bersosialisasi.
  • Skizofrenia
  • Menurut PPDGJ skizofrenia memiliki ciri khas gejala psikotik, etiologi organic tidak jelas, seperti berhalusinasi, perubahan perilaku atau percaya kepada hal-hal yang aneh.
  • Depresi berat
  • Ciri seseorang mengalami depresi berat ialah ketika sudah merasa putus asa, sangat rentan mengalami kelelahan, mood yang buruk, juga kehilangan minat atau motivasi untuk melakukan berbagai hal. Seseorang yang mengalami depresi berat memiliki kecenderungan yang tinggi untuk bunuh diri.

Motif bunuh diri lainnya berdasarkan hasil penelitian dari Madelyn Gould, Patrick Jamieson, dan Daniel Romer (2003) menungkapkan bahwa media massa berkontribusi besar dalam menyebarluaskan gagasan bunuh diri kepada khalayak umum termasuk remaja. Sementara menurut penelitian Bondora & Goodwin (2005) bahwa motif bunuh diri adalah imitasi atas kasus-kasus bunuh diri yang ditampilkan media popular.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun