Mohon tunggu...
Olvia Nursaadah
Olvia Nursaadah Mohon Tunggu... Writer

Meneliti, Mengabdi, Mengajar. Hobi: Nonton badminton, sepak bola, voly, baca, dan nulis apapun itu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meninjau Kembali Motif Bunuh Diri: Perspektif Psikologi dan Sosial

19 September 2023   21:44 Diperbarui: 19 September 2023   21:48 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu individu yang hidup ditengah masyarakat dengan integrasi sosial kuat menyebabkan individu merasa dikuasi oleh lingkungan sosial, sehingga individu tidak dapat melakukan banyak hal untuk menghindarinya.

Motif Bunuh Diri Menurut Kacamata Psikologi

Sigmund Freud mengatakan bahwa dalam diri setiap manusia terdapat insting thanatos atau insting kematian. Ketika individu dalam keadaan stabil dorongan untuk menyakiti diri sebagai salah satu insting thanatos dapat ditekan, tetapi ketika individu berada dalam kondisi stress atau depresi insting thanatos tersebut sulit untuk dikendalikan dan kemungkinan untuk memenuhu insting thanatos tinggi.

Seorang tokoh psikiater dari Amerika bernama Karil Manninger mengatakan bahwa manusia memiliki insting untuk merusak diri, salah satu wujud insting tersebut adalah agresi terhadap diri sendiri.

Hal lainnya yang menyebabkan seseorang melakukan percobaan bunuh diri dalam pandangan psikologi adalah:

  • Gangguan bipolar
  • Gangguan bipolar adalah kondisi dimana seseorang mudah mengalami perubahan mood secara drastis, seperti sebelumnya gembira namun mendadak menjadi sedih, tidak bersemangat, atau bahkan depresi. Orang-orang yang mengalami gangguan bipolar memiliki resiko 20 kali lebih tinggi untuk melakukan percobaan bunuh diri jika dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki gangguan bipolar.
  • Gangguan kepribadian
  • Seseorang yang mengalami gangguan kepribadian adalah seringkali menyakiti dirinya sendiri, tanda lain dari seseorang yang memiliki gangguan kepribadian adalah emosi yang tidak stabil dan memiliki masalah dalam bersosialisasi.
  • Skizofrenia
  • Menurut PPDGJ skizofrenia memiliki ciri khas gejala psikotik, etiologi organic tidak jelas, seperti berhalusinasi, perubahan perilaku atau percaya kepada hal-hal yang aneh.
  • Depresi berat
  • Ciri seseorang mengalami depresi berat ialah ketika sudah merasa putus asa, sangat rentan mengalami kelelahan, mood yang buruk, juga kehilangan minat atau motivasi untuk melakukan berbagai hal. Seseorang yang mengalami depresi berat memiliki kecenderungan yang tinggi untuk bunuh diri.

Motif bunuh diri lainnya berdasarkan hasil penelitian dari Madelyn Gould, Patrick Jamieson, dan Daniel Romer (2003) menungkapkan bahwa media massa berkontribusi besar dalam menyebarluaskan gagasan bunuh diri kepada khalayak umum termasuk remaja. Sementara menurut penelitian Bondora & Goodwin (2005) bahwa motif bunuh diri adalah imitasi atas kasus-kasus bunuh diri yang ditampilkan media popular.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun