Ramadan adalah bulan penuh berkah yang di dalamnya umat Islam diwajibkan untuk berpuasa. Kita semua tahu bahwa puasa Ramadan membawa banyak hikmah dan manfaat bagi seseorang yang melaksanakannya.
Manfaat puasa tidak hanya terbatas pada kesehatan fisik. Puasa yang baik akan memberikan manfaat besar bagi kesehatan mental orang yang menjalankannya. Hal ini sudah dibuktikan dari sejumlah penelitian dan juga pendapat dari para ahli.
Mengutip dari buku Puasa sebagai Terapi yang ditulis Dyayadi M T, puasa bisa mengendapkan konflik-konflik kejiwaan yang timbul akibat stres keseharian yang menumpuk.
Jika puasa didasari niat dan motivasi yang benar, kondisi perut lapar saat puasa justru bisa meredam ketegangan jiwa. Emosi seseorang menjadi lebih terkendali sehingga konflik-konflik bisa diselesaikan dengan pikiran yang jernih.
Dalam konteks kesehatan mental, puasa melatih seseorang untuk lebih bisa mengendalikan hawa nafsu, mengendalikan emosi, berbuat jujur, melatih sabar, dan pemaaf. Hal ini berdampak pada pengendalian emosi dan keinginan-keinginan lainnya.
Puasa juga melatih pribadi seseorang menjadi lebih bersyukur, peka, dan peduli terhadap penderitaan orang lain. Orang yang berpuasa merasakan bagaimana tidak enaknya menahan haus dan lapar. Namun, itu hanya berlangsung sementara. Saat berbuka puasa, haus dan lapar tersebut akan hilang, bahkan kadang berlebih-lebihan.
Lantas, bagaimana Ramadan dapat memengaruhi kesehatan mental kita? Bagaimana kita dapat menjaga keseimbangan emosional selama bulan suci ini?
Ramadan dan Pengaruhnya pada Kesehatan Mental
Salah satu ibadah yang wajib dilakukan umat Islam di bulan Ramadan adalah puasa. Selain untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, puasa juga juga memiliki banyak pengaruh positif bagi kesehatan fisik dan mental seseorang.
Berikut sejumlah manfaat puasa bagi kesehatan mental.
1. Lebih Fokus Ibadah
Puasa dapat membantu seseorang lebih fokus pada aktivitas spiritual seperti beribadah dan membaca Al-Quran. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran spiritual seseorang dan merasa lebih dekat dengan Tuhan. Dengan fokus ibadan, kita dapat meraih ketenangan batin.