Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Ternyata Ancaman Sampah Plastik Lebih Mengerikan daripada Perang Dunia Ke-3

18 Februari 2022   18:49 Diperbarui: 22 Maret 2022   18:15 1538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sampah plastik. Sumber: unsplash.com

Kita sudah harus sadar, sampah plastik membutuhkan waktu 500-1000 tahun agar bisa terurai. Di dalamnya juga ada zat beracun yang akan dilepas ke dalam tanah saat kantong plastik rusak di bawah matahari. Begitu pula kalau dibakar akan melepaskan zat beracun ke udara yang menyebabkan pencemaran udara.

Walaupun demikian kalau bisa dikelolah secara baik, sampah plastik daur ulang bisa menghasilkan Rp 16.379.472 per bulan dari produksi 48 ton sampah plastik saja.

Tindakan positif lain, untuk mengurangi dampak negatif dari sampah plastik seperti yang dikutip dari Indonesiabaik.id,  Bali misalnya secara khusus Kabupaten Badung, melakukan pengolahan sampah menjadi bahan bakar minyak (BBM).  

Selain Bali, Surabaya pun sudah menerapkan peduli sampah plastik dengan menukarkan sampah plastik dengan tiket bus Suroboyo bus.  

Hanya beberapa tindakan kecil tapi bila dilakukan bersama-sama, niscaya bahaya ini bisa kita hindari.  

Selain tindakn-tindakan kecil itu, untuk menghidari bahaya sampah plastik, saran dari greeneducation foundation perlu menjadi awasan kita bersama.

Pertama,berhentilah menggunakan sedotan platik. Pakailah sedotan logam atau sedotan yang dapat digunakan kembali.

Kedua, gunakanlah tas produk yang dapat digunakan kembali.

Ketiga, hindari permen karet karena itu terbuat dari karet sintesis

Keempat, belilah kotak, bukan botol.

Kelima, gunakan korek api sebagai ganti pemantik plastik sekali pakai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun