Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Ternyata Ancaman Sampah Plastik Lebih Mengerikan daripada Perang Dunia Ke-3

18 Februari 2022   18:49 Diperbarui: 22 Maret 2022   18:15 1538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sampah plastik. Sumber: unsplash.com

Udara, tanah, dan air adalah komponen pendukung yang membuat manusia tetap eksis di bumi. Tetapi kalau semua itu rusak, maka manusia juga akan ikut rusak dan tentu saja kepunahan masal manusia perlahan-lahan akan terjadi.

Meningkatnya penggunaan barang-barang plastik sekali pakai yang tidak diimbangi dengan kemampuan untuk menangani limbahnya benar-benar membahayakan manusia.

Perang dunia ke tiga yang katanya hampir meletus tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan bahaya sampah plastik ini.  

Beberapa penelitian membuktikan bahwa pencemaran laut sebagian besar diakibatkan oleh sampah platik.

Jenna R. Jambeck dalam artikelnya  Plastic Waste Inputs From Land Into The Ocean tahun 2015 seperti yang dikutip oleh Tribunnews.com mengatakan, Indonesia adalah penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok dengan estimasi 0,48 -- 1,29 juta metric ton per tahun.

Dan katanya, sampah plastik yang mengakibatkan pencemaran laut umumnya berasal dari aktivitas antropogenik di darat. Ya, campur tangan atau aktivitas manusia merupakan sumber pencemaran terbesar.

Sifat alamiah manusia yang mau cari gampang dan bermental instant telah menyebabkan pencemaran itu terjadi.

Kelambanan kita untuk menyadari kehadiran sampah plastik akan mempercepat kepunahan kita sendiri.

Penelitian UC Davis dan Universitas Hasanuddin di pasar Paotore Makasar menunjukkan bahwa dari 23 % sampel ikan yang diambil ternyata memiliki kandungan plastik di dalamnya.

Penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan plastik yang terus meningkat akan memberikan masalah serius saat ini dan di masa depan.

Apalagi seperti yang sudah kita ketahui, sifat plastik tidak mudah terurai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun