Mohon tunggu...
dodo si pahing
dodo si pahing Mohon Tunggu... Buruh - semoga rindumu masih untukku.

Keinginan manusia pasti tidak terbatas, hanya diri sendiri yang bisa mengatur bukan membatasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rinduku Tertinggal di Rowo Jombor

14 September 2019   10:28 Diperbarui: 14 September 2019   10:49 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kau gayutkan lengan di pinggang pada
pertemuan setelah usai memandang  temaram senja di Rowo Jombor
sebatas angin kemarau yang memelukku 
atau setapak senantiasa ragu yang harus menahan
beban kasmaran ketika gerimis pertama mencium bumi
kau berucap selamat tinggal

setelah itu ingin kuakhiri denyut nadiku yang telah kau alirkan
lewat angin utara meski harus terenggut hingga dasar jiwa

Kini, ingin kuulangi lagi
di bawah rinai hujan kau tatap aku malumalu
sungguh ingin kuulangi lagi
kau ucap malumalu kata rindumu
kemudian kita berdiam di bawah temaram bulan

Senapas harapku tinggal puing bercampur embun
tak tersisa. namun rinduku
masih menungu hingga ujungujung mimpi

(Pati, 14 September 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun