Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Konsultan Partikelir

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Teroris Mati di Jalan Raya, Bukan di Jalan Allah

31 Maret 2021   00:27 Diperbarui: 31 Maret 2021   00:30 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi terorisme/Foto: dw.com

Nunik melambai di kejauhan dengan payung kecil di tangan. Hujan menggerimis.

Aih, lambaian bidadari, desah Hasrul tersenyum.

Sekilas mata elangnya melihat seorang pemuda berjongkok di dekat sebuah tas ransel gendut di trotoar yang lebar. Di tengah lalu-lalang karyawan yang pulang kerja.

Ia tengah mengeluarkan dompet dari tas tersebut. Letaknya hanya beberapa meter dari tempat Nunik berdiri.

Sejenak Hasrul ragu. Namun bayang-bayang indah pernikahan mewah di kampung halaman menggerakkan naluri profesinya.

Derai air hujan mengiringi gerak kilatnya. Klakson mobil menjerit-jerit di tengah kepadatan arus kendaraan. Sebuah sepeda motor melintas zig-zag.

Baca Juga: Setop Bergosip, Mari Berdiskusi

"Ye, begitu deh, Mbak. Cowok keriting entu ngerebut dompet anak muda yang jongkok deket tas ransel di trotoar. Eh, cewek yang bediri deket itu orang tereak-tereak:'Abang, jangan...jangan.' Kayaknye sih tu cewek kenal deh ame tu cowok. Eh, tau-tau meledug deh tuh tas ransel. Ga tau kenape. Tapi gede banget ledakannye. Jantung saye aje masih gredegan ampe sekarang," ujar seorang saksi mata di tempat terjadinya ledakan di depan gedung lembaga internasional tersebut.

"Itu teroris mati di jalan raya, bukan di jalan Allah!" tegas seorang pendakwah muda dalam sebuah kanal Youtube tak lama setelah berita teror bom itu tersiar di media dan viral di pelbagai platform media sosial.

Jakarta, jelang Ramadhan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun