Mohon tunggu...
Nurika Alifah Lathiif
Nurika Alifah Lathiif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Atlet Rebahan

Berusaha membaca realita hidup

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sesat yang Terusik

31 Oktober 2023   10:07 Diperbarui: 31 Oktober 2023   10:19 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

cerita - cerita yang sudah

kepayahanku memandu menjadi kesepian yang megah

naluri berkata aku sabdamu

Firmanmu tergusur diatas ribuan kuburan yang dangkal

aku lebih dulu tau, 

sebelum jelmaku terjamah oleh pejammu

disitulah kau menemukan senirupaku

kau seluruh bagian ketakutuhanku

aku selalu tersesat, 

setelah berlabuh pada tetes baru

berharap kebinasaan melunasi luka luka

atau, 

reinkarnasi 99 api egoku

terbingkai adalah perang gejolak batinku

syahdan, 

bagaimana aku tanpa agungmu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun