Mohon tunggu...
nurhanifahrizky
nurhanifahrizky Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk menebar manfaat

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anak Gemar Membaca, Bawaan Lahir atau Pengasuhan?

3 Januari 2019   13:20 Diperbarui: 3 Januari 2019   13:26 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak yang gemar membaca disebutkan sebagai bawaan sejak lahir (nature), bahkan dikaitkan dengan karakter atau kepribadiannya. Misalnya, gemar membaca cenderung lebih banyak digandrungi oleh orang-orang dengan kepribadian introvert dibandingkan yang ekstrovert, padahal belum tentu.

Pernyataan tersebut hadir karena asumsi-asumsi bahwa orang introvert lebih nyaman sendiri sehingga membaca buku merupakan aktivitas yang paling nyaman untuk dilakukannya. Lalu apakah untuk meningkatkan kegemaran membaca pada anak dapat dilakukan berdasarkan kepribadiannya? Tentu bisa-bisa saja, akan tetapi akan menjadi kurang maksimal sebab menilai kepribadian membutuhkan waktu dan membaca tidak selalu berkaitan dengan kepribadian. Akan lebih baik jika orangtua memahami konsep nature dan nurture untuk meningkatkan kegemaran membaca anak.

Nature (bawaan lahir) dan nurture (pengasuhan) merupakan model dari "inside out dan outside in". Model inside out melibatkan karakter anak dengan potensi kemampuan linguisitik yang lebih besar, seperti kemampuan menerjemahkan tulisan menjadi bunyi dan kemampuan mengontrol kognitif. Bagaimana jika anak tidak memiliki karakter atau kemampuan tersebut atau orangtua belum mengetahuinya dan tidak ingin anak menjadi malas membaca?

Maka, orangtua dapat menggunakan model outside in, yaitu stimulasi-stimulasi yang dilakukan dengan menciptakan lingkungan literasi di rumah. Orangtua dapat menyediakan beberapa buku-buku sesuai usia anak seperti buku dengan tampilan gambar-gambar yang menarik. Paparan-paparan yang bersifat naratif secara bertahap akan menstimulasi anak untuk menginterpretasikan tulisan kedalam bentuk vokal. Proses stimulasi ini akan meningkatkan perkembangan kemampuan membaca anak di masa depan.

American Academy of Paediatrics bahkan menyebutkan bahwa memberikan dukungan kegiatan membaca pada anak dapat dilakukan sejak anak baru lahir. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa Ibu yang gemar membaca memiliki hubungan dalam meningkatkan kemampuan membaca pada anak.

Model outside in membutuhkan interaksi antara orangtua (pengasuh) dan anak agar stimulasi yang dilakukan dapat mencapai tujuan. Proses stimulasi dan interaksi ini merupakan bagian dari teori Vygotsky, yaitu stimulasi lingkungan sejak dini berperan penting dalam perkembangan anak dan membutuhkan orangtua sebagai role model. Teori Vygotsky menyebutkan bahwa orangtua berperan dalam membentuk kemampuan kognitif anak, khususnya domain literasi.

Teori tersebut tentu mengingatkan kita pada pepatah "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya". Orangtua yang gemar membaca akan melahirkan anak-anak yang gemar membaca pula, begitu sebaliknya. Akan tetapi saat ini karena penggunaan gawai yang semakin merajalela maka kegemaran membaca akan sulit diturunkan jika orangtua kurang peduli dengan pentingnya stimulasi dan interaks literasi pada anak sejak dini.

Penting diingat kembali bahwa anak merupakan peniru yang ulung. Oleh karena itu jika orangtua gemar membaca maka anak akan menirunya untuk membaca walaupun anak belum paham apa yang tertulis dan tergambar dalam buku tersebut. Sebaliknya, orangtua yang perhatiannya tidak lepas dari gawai, maka akan berpeluang besar anak juga terikat dengan gawai. Bahkan hal ini dapat terjadi sejak usia dini.

Bagaimana stimulasi dan interaksi literasi yang dapat dilakukan orangtua? Salah satunya adalah dengan menciptakan lingkungan membaca di rumah seperti menyediakan akses buku-buku yang sesuai dengan perkembangan usia anak. Orangtua juga dapat berbagi bacaan dengan anak atau sering membacakan buku pada anak. Faktor eksternal ini berdampak pada model inside in dan outside in yang dapat meningkatkan aktivasi parietal-temporal-occipital junction, yaitu lokasi otak yang berkaitan dengan proses semantik, bahasa dan perkembangan membaca di masa depan, yaitu saat anak usia prasekolah. Oleh karena itu stimulasi sejak dini pada anak sangat penting dilakukan untuk mengoptimalkan perkembangan anak.

Anak yang memiliki bakat atau kemamapuan linguistik sejak lahir belum tentu saat tumbuh besar akan gemar membaca jika tidak difasilitasi dan didukung oleh orangtua. Orangtua sangat berperan penting dalam menumbuhkan minat membaca anak dan mendukung perkembangan membaca anak. Jangan sampai orangtua melewatkan masa-masa emas perkembangan otak anak yang tidak dapat diulang.

Sumber referensi

  1. Horomitz-Kraus, Tzipi., et al. (2018). Maternal reading fluency is positively associated with greater functional connectivity between the child's future reading network and regions related to executive functions and language processing in preschool-age children. Brain and Cognition 1 21 (2018) 17-23.
  2. Hutton, J. S., et al. (2015). Home reading environment and brain activation in preschool children listening to stories. Pediatrics, 136(3), 466-478.
  3. Vygotsky, L.S. (1978). Mind and society: The development of higher psychological processes. Cambridge: Harvard University Press.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun