Mohon tunggu...
Nur HabibahNasution
Nur HabibahNasution Mohon Tunggu... Penulis - become a good writer

blog lebih banyak berisi cerpen

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Long Kiss Good Bye

10 Mei 2020   12:44 Diperbarui: 10 Mei 2020   15:08 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Halo sayang apa ada masalah?" suaranya begitu aku rindukan. Dari suaranya terdengar ia sangat lelah. Tanpa sadar aku menangis saat menelfonnya.

"Halo Diva kamu kenapa? Kok nangis? Div?" dia terus bertanya aku yakin dia khawatir denganku .

" Reza aku...hiks...rindu kamu, cepat pulang Reza aku mencintaimu" ucapku sambil menahan isakan. Kudengar dia terdiam cukup lama.

"Aku juga mencintaimu Diva, jangan tinggalkan aku lagi kamu segalanya bagiku" pengucapannya begitu perlahan seakan penuh rasa cinta.

*** 

Aku menunggu kabar kepulangan Reza dengan hati senang dan gembira katanya dia sudah sampai Bekasi berarti sebentar lagi sampai, Tapi jam sudah menunjukkan pukul 09.37 sudah lewat 5 jam sejak kabarnya tadi. Ayah dan ibu Reza menyuruhku pulang kerumah tapi aku merasakan sesuatu yang aneh, wajah kedua orang tua Reza seperti bersedih.aku hendak bertanya tapi mereka bersikeras menyuruhku pulang dan tidur dan aku menuruti saja.

Keesokannya orangtua Reza mengabarkanku bahwa Rezanya telah berpulang, apa maksudnya Reza telah pulang? Aku kemudian tertawa dan berterima kasih lalu segera menuju rumah Rezaku. Aku tersentak saat melihat ada bendera kuning menghiasi kediaman Reza dan banyak warga berkumpul. Aku kembali mengingat perkataan orang tua Reza bahwa Reza telah berpulang seketika lututku lemas dan aku tidak ingat apa-apa.

***

Sudah satu minggu aku mengurung diri di kamar sejak kepergian Reza untuk selamanya. Aku menyesal sangat menyesal karena sikapku salama ini.

Aku berniat pergi ke kuburan Reza untuk menemuinya dan bercerita tentang hariku seperti biasanya saat dia masih hidup. Sebagian orang menganggapku gila tapi itu urusanku, Reza itu milikku bukan milik kalian jadi jangan ikut campur.

"Halo Reza apa kabar? Hahaha kamu masih tidur saja. Aku mencintaimu Reza kenapa kamu malah tidur bukan bekerja untuk mebiayai pernikahan kita. Aku bermimpi semalam aku menikah denganmu dan kita punya dua anak kembar lucu bukan. Ayolah Reza jangan diam saja. Hiks....hiksss Rezaaaa jangan tulikan telingamu siapa yang telah membuatmu begini kenapa dia tak membunuh ku juga" emosiku mulai tidak stabil aku terus melempar tanah di sampingku ke batu nisan Reza. Ibuku dan ayahku segera menarikku dan membawaku pulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun