Mohon tunggu...
Nur HabibahNasution
Nur HabibahNasution Mohon Tunggu... Penulis - become a good writer

blog lebih banyak berisi cerpen

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Long Kiss Good Bye

10 Mei 2020   12:44 Diperbarui: 10 Mei 2020   15:08 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Div selama tiga hari kedepan aku akan pergi ke malang untuk urusan pekerj" aku memutus perkataanya.

" MAAF!!" ucapku bergetar entah kenapa hatiku sangat berat memutuskannya kali ini tidak seperti yang lalu, dulu aku malah berteriak meminta putus tapi entah kenapa sekarang aku ingin menangis dan memeluknya.

Sontak kepalanya langsung menatapku " Kenapa sayang? Harusnya aku yang meminta maaf" suaranya sangat lirih dan itu membuatku tak enak hati.

" Maaf kan aku Rez, aku lelah dengan ini semua aku gak kuat harus pertahanin hubungan kita yang semakin lama semakin menyakitkan" aku menarik nafas panjang sekarang aku menagis karena tak mampu lagi berkata.

" Aku mohon kali ini jangan paksa aku untuk bertahan lagi Rez karena itu menyakitkan, kamu selalu bilang semua akan baik-baik saja tapi....tapi .....tapi akhirnya kamu sendiri yang bikin aku sakit dengan semua waktumu yang selalu di habiskan kepekerjaan. Kamu tahu Rez detak jantungku selalu berdegup kencang saat kamu ada di dekatku tapi sayangnya itu dulu, sekarang rasanya beda Rez aku udah gak ada rasa spesial lagi untukmu entah memang sudah tidak ada atau tertutupi rasa sakit."ucapku panjang lebar dengan isak tangis.

Reza berdiri membayar makanan kami membawa ku yang sedang menagis dalam pelukannya menuju mobil miliknya.

" Sayang aku minta maaf atas semua kesalahanku, aku bekerja keras setiap hari karena ingin meminang mu suatu saat, jadi kumohon jangan lepaskan aku sayang, aku selalu punya impian mempunyai keluaga bersamamu dan anak kita, jadi tolong beri aku satu kesempatan." Ucap Reza setelah sampai mobil, dia berbicara sangat bergetar seakan menahan tangis.

" Maaf Rez, aku juga dulu punya pemikiran sepertimu kita akan menjadi keluarga bahagia tapi maaf pemikiran ku sudah berubah, aku sekarang berfikir aku akan selalu di tinggalkanmu selalu kesepian selalu sendiri. Jadi jangan tahan aku lagi Rez" Reza memelukku tiba-tiba, aku bisa merasakan dia bergetar karena menangis.

" Aku tidak ingin berpisah denganmu Div tolong pikirkan selama aku pergi nanti" dia menyapu air mataku dan mencium keningku. 

*** 

Ini hari pertamanya pergi ke Malang aku merasa sama saja tidak ada bedanya dia pergi dan tidak pergi. Hari ini aku memilih tidak bekerja karena malu dengan mataku yang membengkak karena menangis semalaman. Ada sedikit rasa menyesal dan lega meski status kami masih tidak jelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun