Mohon tunggu...
Nur HabibahNasution
Nur HabibahNasution Mohon Tunggu... Penulis - become a good writer

blog lebih banyak berisi cerpen

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Long Kiss Good Bye

10 Mei 2020   12:44 Diperbarui: 10 Mei 2020   15:08 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku memilih berjalan ke lemari dan mencari-cari kardus kenanganku dengan Reza. Aku membuka kardus itu melihat surat, foto, hadiah kecil,dan yang terakhir scrapbook, seingatku aku tidak pernah menyimpannya. Dengan rasa penasaran aku membawa buku itu ke nakas dan melihatnya.

Ada fotoku dan dia saat pertama kali kencan di bawah foto itu dia menuliskan akhirnya aku bisa mendapatkan mu bidadari kecilku, kamu yang ku sayangi dan ku cintai, akan kujaga kamu sepenuh hati dan akan meminangmu nanti. Tunggu aku sayang. Aku mulai menangis lagi membacanya.

Ada banyak lagi foto dan tulisan yang semuanya di tunjukkan untukku. Dia begitu romantis dengan caranya sendiri. Sekarang aku jadi merindukannya dan ingin memeluknya.

Dihalaman berikutnya ada foto cincin dan kalung yang sangat indah, aku tidak ingat dia pernah memberikan itu. Ternyata itu adalah cincin dan kalung yang ingin dia beli untukku tapi harganya sangat mahal jadi dia harus menabung terlebih dahulu serta ada tulisan maaf jika nanti aku akan sibuk karena aku akan fokus untuk mempersuntingmu nanti.

Halaman berikutnya ada foto pelataran yang luas dihiasi bunga biru dan nuansa serba biru, dibawah foto tersebut ada tulisan ini akan jadi tempat bahagia kita nanti seperti yang kamu mau sayang pernikahan bernuansa biru. Tetaplah disisiku semangati aku agar dapat mewujudkan semua itu. Aku sadar diri aku bukan orang berada jadi pasti kamu jenuh denganku yang selalu memberimu itu-itu saja. Bersabarlah Divaku sebentar lagi aku akan jadi orang yang sukses dan menikahimu.

Tangsiku mulai menjadi-jadi karena merasa bersalah pada Reza. Aku sadar ia bukan dari kalangan atas maka dari itu dia pasti terbebani olehku yang cerewet ini yang selalu menghayal bersamanya tentang pernikahan megah.

Aku merutuki diri sendiri sekarang. Aku ingin menemui Reza dan meminta maaf padanya sekarang. Dia selalu terlihat sibuk tapi tidak pernah mengeluh lelah, ia selau tersenyum dan meminta maaf saat aku mengomelinya karena dia yang terlalu gila kerja. Dia selalu tersenyum saat bertemu denganku memelukku seakan aku obat lelahnya. Dia selalu tertawa saat aku bertanya pernikahan. Dia tak pernah bercerita akan memberiku pernikahan megah ini karena ingin mengejutkanku.

Aku jadi ingat bahwa buku ini aku ambil diam-diam saat dia sedang ketoilet pom bensin. Saat itu aku melihat buku kecil karena rasa penasaran aku mengambilnya dan memasukkanya ke tasku lalu menyembunyikannya di kardus ini, berhubung dia suka kerumahku pasti dia akan sadar jika bukunya ada di atas meja atau di laci meja.

***

Aku sangat merindukannya ini hari kedua ia di Malang berarti satu hari lagi dia kembali. Aku tak sabar menemuinya dan memeluknya lagi. Mungkin memang inilah yang kami butuhkan beristirahat dengan hubungan ini hingga dapat merasakan betapa kuatnya cinta kami. Karena rasa rindu yang tak terbendung aku memilih menelfon Reza.

Tut....tut...tut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun