Tetaplah seperti puncak gunung yang menyimpan kisah cerita,
Hanya meninggalkan jejak tapak,
Karnanya hanyalah sebatas puisi,
hanya berupa kata, tanpa ada rasa.
Begitu pula saat ia pergi,Â
Yang didapati puisi jadi tak bermakna
Dan kata kata hadir percuma.
Begitupula malamku menyurat langit berbintang,
Meneriakan rasio cahaya kenangan
Berbisik detak jantung,
menyuarakan namanya.
Ketahuilah esok mentari kan mengubur sepi, menjadikan asa tergenggam kembali tuk dirain, karena terkadang takdir tak sesuai rencana, itulah mengapa di setiap doa selalu ada semoga.
Anugerah dalam hidup
Saat hening menelusuk hati
Yang ku sebut dalam sendu
Entah malam atau pagi
Namamu selalu ku sisipkan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI