Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Insecure? Chill, Kamu Cuma Lupa Caranya Sayang Diri Sendiri!

5 Juli 2025   07:00 Diperbarui: 5 Juli 2025   07:19 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Say no to insecurity, karena kamu berharga! (Sumber: Freepik)

“Dia cantik banget deh. Kulitnya mulus, hidupnya keliatan bahagia. Lah gue?”

Pernah mikir kayak gitu? Tenang, kamu nggak sendiri. Rasa insecure itu, ternyata, teman akrab banyak orang, terutama di zaman media sosial yang serba pamer dan penuh highlight kehidupan orang lain. 

Tapi, hei… jangan buru-buru menyalahkan diri sendiri. Bisa jadi kamu bukan gagal atau kurang apa-apa. Kamu cuma lagi lupa satu hal penting: caranya sayang diri sendiri.

Insecure Itu Manusiawi, Kok…

Insecure adalah perasaan ketika kamu merasa diri ini nggak cukup baik. Nggak secantik dia, nggak sepintar mereka, dan kayaknya hidup kamu tuh… kok stuck aja. Ini bukan drama, ini realita banyak anak muda hari ini.

Menurut penelitian, semakin sering seseorang terpapar media sosial, makin tinggi kemungkinan mereka merasa tidak puas dengan dirinya. Kenapa? Karena yang kita lihat di layar kaca kecil itu adalah potongan terbaik dari hidup orang lain yang sudah dipoles, diedit, dan dikurasi. 

Sementara kamu membandingkannya dengan real life kamu yang penuh perjuangan, air mata, dan kadang, overthinking jam 2 pagi.

Kenapa Kita Bisa Merasa Gak Cukup?

Karena kita manusia. Dan manusia itu makhluk sosial yang  sadar atau nggak,  suka membandingkan.

Tapi hati-hati, perbandingan yang terus-menerus bisa berubah jadi racun. Kamu mulai meragukan diri sendiri. Lupa kalau tiap orang punya jalan, waktu tempuh, dan tujuan hidup yang nggak sama.

Dan parahnya lagi, otak kamu itu kadang suka "bohong". Saat sedang sedih atau lelah, dia suka meyakinkan kamu bahwa kamu ini gagal. Padahal, kenyataannya? Kamu cuma perlu istirahat dan dikuatin sedikit.

Tanda-Tanda Kamu Sedang Insecure

Yuk, jujur sama diri sendiri. Pernah ngalamin ini?

  • Terus merasa orang lain selalu lebih unggul dari kamu
  • Nggak pede upload foto sendiri karena mikir “jelek”
  • Nunda mimpi-mimpi karena merasa belum layak
  • Overthinking terus tentang omongan orang
  • Ngerasa harus selalu bikin orang lain bangga, biar kamu dianggap “bernilai”?

Kalau iya, mungkin sekarang saatnya kamu mulai pause dan lihat lagi ke dalam. Apa kamu udah cukup mencintai dirimu hari ini?

Kamu Itu Berharga, Bahkan di Versi Terlemahmu

Self love bukan berarti kamu selalu kuat, selalu bahagia, atau selalu cantik. Self love adalah ketika kamu bisa memeluk dirimu sendiri, bahkan saat kamu ngerasa nggak ada satu pun yang bangga sama kamu.

Mulailah dengan jadi teman terbaik untuk dirimu sendiri. Stop jadi kritikus paling kejam buat diri sendiri. Coba ganti kalimat seperti:

  • “Aku jelek” jadi “Aku unik, dan itu nggak harus sama kayak mereka.”
  • “Aku gagal” jadi “Aku sedang belajar dengan cara yang berbeda.”
  • “Aku gak cukup baik” jadi “Aku mungkin belum sampai… tapi aku sedang berusaha.”

Ini yang Bisa Kamu Lakuin Sekarang Juga:

  1. Kurangi Scroll yang Bikin Banding-Bandingin Diri Sendiri
    Bukan anti-sosmed, tapi self-control itu penting. Kalau akun tertentu bikin kamu merasa kecil, mute atau unfollow bukan dosa.

  2. Latih Syukur Lewat Tiga Hal Kecil Setiap Hari
    Tulis: hal apa yang bikin kamu senyum hari ini, siapa yang support kamu, dan apa satu hal kecil yang kamu bisa banggakan hari ini.

  3. Cerita ke Orang yang Kamu Percaya
    Kadang kita cuma butuh didengar. Tanpa dihakimi, tanpa harus merasa salah.

  4. Rawat Diri, Bukan Demi Orang Lain, Tapi Demi Kamu
    Mandi air hangat. Nonton film favorit. Pakai skincare. Lakukan hal-hal kecil yang bisa bikin kamu merasa disayang oleh diri kamu sendiri.

  5. Kalau Perlu, Cari Bantuan Profesional
    Konselor atau psikolog bukan buat orang ‘gila’. Justru mereka ada untuk bantu kamu lebih mengenal dan menguatkan dirimu.

Kamu Gak Pernah Sendirian

Setiap orang punya fase jatuhnya masing-masing. Ada yang terlihat bahagia, tapi dalamnya kosong. 

Ada yang diam-diam sedang berjuang keras. Jadi, jangan bandingkan cerita kamu yang masih berjalan dengan cerita orang yang baru kamu lihat sekilas.

Kamu itu cukup. Bahkan di versi kamu yang sekarang, saat kamu masih belajar berdamai, masih takut, masih pelan-pelan bangkit.

Yakinkan dirimu bahwa kamu berharga, unik, istimewa. Dan kamu bukan gak cukup. Kamu cuma lagi dalam perjalanan. Bertumbuh.

Kalau kamu suka artikel ini dan merasa relate, boleh banget kamu share buat teman kamu yang juga mungkin lagi berjuang diam-diam. Karena, siapa tahu… satu kalimat bisa jadi pelukan hangat buat hati yang lelah.

Semoga bermanfaat!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun