Tidak semua hubungan membuat kita merasa tenang. Ada yang membuat jantung berdebar karena cinta, tapi juga karena cemas. Ada yang terasa dekat, namun justru penuh ketidakpastian.Â
Di tengah hiruk-pikuk relasi yang sering kali melelahkan, hadir satu konsep dalam psikologi yang dapat menjadi kunci hubungan yang sehat dan menenangkan: secure attachment.
Hubungan dengan ikatan emosional yang aman ini bukan hanya membuat cinta bertahan, tetapi juga membantu individu bertumbuh tanpa kehilangan jati diri.Â
Lalu, bagaimana secure attachment bekerja dalam relasi, dan mengapa ia begitu penting dalam membangun kebahagiaan yang stabil?
Cinta Tak Selalu Sehat
Kita kerap dibesarkan dengan narasi cinta penuh drama; berantem hebat, cemburu membabi buta, lalu berbaikan seakan semua baik-baik saja.Â
Tanpa sadar, banyak dari kita menganggap dinamika seperti ini wajar, bahkan romantis. Padahal, hubungan yang sehat justru menghadirkan rasa aman, bukan kecemasan.
Inilah mengapa penting memahami konsep attachment style atau gaya keterikatan, yang terbentuk sejak kecil dan berpengaruh besar terhadap cara kita menjalin relasi saat dewasa.Â
Salah satunya adalah secure attachment, sebuah bentuk keterikatan yang sehat dan menenangkan.
Apa Itu Secure Attachment?
Secure attachment adalah gaya keterikatan yang ditandai dengan kemampuan untuk mempercayai, memberi dukungan, serta merasa aman dalam hubungan tanpa bergantung secara berlebihan.
Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh psikolog John Bowlby dan Mary Ainsworth dalam studi mereka tentang hubungan anak dan pengasuh.
Seseorang dengan secure attachment biasanya dibesarkan oleh figur yang responsif secara emosional. Mereka tahu bahwa saat mereka butuh bantuan, seseorang akan hadir.Â
Saat dewasa, mereka menjadi pasangan yang mampu mencintai tanpa rasa takut ditinggalkan atau harus terus-menerus menguji cinta pasangannya.
Tanda-Tanda Hubungan dengan Secure Attachment Dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Mental
Hubungan dengan secure attachment dapat dikenali dari beberapa ciri berikut:
- Komunikasi terbuka dan jujur tanpa rasa takut dihakimi
- Ada kepercayaan, tapi juga penghargaan terhadap ruang pribadi
- Konflik diselesaikan dengan tenang, bukan dengan ancaman atau penarikan diri
- Rasa aman yang hadir secara konsisten, bukan hanya saat keadaan sedang baik
- Setiap individu tetap bisa menjadi dirinya sendiri
Hubungan yang dilandasi secure attachment bukan hanya terasa nyaman, tetapi juga menyehatkan secara emosional. Individu dengan keterikatan aman cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah, lebih percaya diri, serta mampu mengelola emosi dengan lebih baik.
Selain itu, hubungan semacam ini juga memperkecil peluang munculnya pola relasi yang destruktif seperti trauma bonding, ketergantungan emosional berlebihan, atau hubungan yang penuh manipulasi.
Membangun Secure Attachment: Bisakah Dipelajari?
Kabar baiknya, meski attachment style terbentuk sejak kecil, kita tetap bisa mengubah pola dan membangun secure attachment melalui kesadaran dan usaha bersama pasangan.Â
Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain dengan belajar berkomunikasi secara asertif dan penuh empati, mengenali dan menghargai batasan (boundaries) dalam hubungan, menciptakan rasa aman secara emosional lewat konsistensi dan kejujuran, serta menyembuhkan luka masa lalu melalui refleksi dan, bila perlu, bantuan profesional
Kesediaan untuk bertumbuh bersama adalah kunci. Hubungan yang sehat bukanlah hubungan yang sempurna tanpa konflik, tetapi hubungan di mana kedua pihak merasa aman untuk menjadi diri sendiri dan menyelesaikan perbedaan dengan saling menghormati.
Cinta yang Menenangkan Itu Nyata
Di tengah dunia yang serba cepat dan penuh tekanan, kita butuh hubungan yang menjadi tempat pulang, bukan sumber luka baru. Secure attachment mengajarkan bahwa cinta yang sehat adalah cinta yang memberi ruang, bukan mengekang; yang hadir dengan tenang, bukan mengancam.
"Cinta yang aman tidak menuntut untuk dimiliki. Ia hadir untuk menemani, bukan menguasai."
Mungkin sudah waktunya kita berhenti mencari cinta yang menggetarkan, dan mulai membangun cinta yang menenangkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI