Dalam dinamika hubungan romantis, konsep mutual spoiling atau saling memanjakan kerap dipandang sebelah mata.Â
Banyak yang menganggap bahwa memanjakan pasangan berlebihan akan berujung pada ketidakseimbangan hubungan, di mana satu pihak menjadi lebih dominan dan pihak lain lebih tunduk.Â
Namun, jika dilakukan dengan cara yang sehat, mutual spoiling justru bisa menjadi kunci kebahagiaan dan keharmonisan hubungan.
Fenomena ini banyak ditemui dalam berbagai budaya. Di dunia Barat, ada pepatah populer "happy wife, happy life", yang menggambarkan pentingnya kebahagiaan istri dalam menjaga keharmonisan rumah tangga.Â
Di beberapa budaya Asia, istri yang sangat perhatian terhadap suaminya juga dianggap sebagai tanda cinta dan dedikasi. Namun, dalam mutual spoiling, kedua belah pihak tidak hanya menerima, tetapi juga aktif memberi perhatian dan kasih sayang.
Mengapa Pasangan Saling Memanjakan? Analisis Psikologis
Saling memanjakan dalam hubungan bukan terjadi tanpa alasan. Ada berbagai faktor psikologis yang mendorong seseorang untuk memberikan perhatian lebih kepada pasangannya.Â
Baik disadari maupun tidak, kebiasaan ini berkaitan dengan kebutuhan emosional, pola keterikatan, serta cara seseorang mengekspresikan kasih sayang. Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa pasangan cenderung saling memanjakan dalam hubungan mereka:
1. Kebutuhan Dasar Manusia Akan Kasih Sayang
Dalam teori Hierarchy of Needs yang dikemukakan oleh Abraham Maslow, manusia memiliki kebutuhan sosial dan afeksi yang harus dipenuhi. Kebutuhan ini termasuk rasa dicintai, diperhatikan, dan diterima. Ketika seseorang merasa diperhatikan oleh pasangannya, hal ini akan memperkuat ikatan emosional mereka.