“Apa aku terlalu menuntut?”
“Apa aku kurang sabar?”
“Apa aku gak cukup baik buat dia?”
Padahal jawabannya bisa jadi sederhana: Kamu udah cukup. Tapi kamu bertahan di tempat yang gak menghargai cukupmu.
Terus, Harus Gimana?
Gak semua orang punya keberanian buat bilang “cukup sampai di sini”. Tapi kamu harus mulai belajar bertanya ke diri sendiri:
- Apa aku masih bertahan karena cinta, atau karena takut sendiri?
- Apa aku masih bahagia, atau cuma numpang napas di hubungan ini?
Berani bertanya bukan berarti gak cinta. Justru itu bukti kamu peduli. Dan kalau setelah kamu bicara, dia gak bisa memberi arah, gak siap memberi kepastian, atau malah menyalahkan kamu karena “menekan”, mungkin kamu perlu berjalan sendiri.
Sebab cinta yang sehat gak akan bikin kamu terus-menerus bertanya-tanya.
Jatuh Cinta atau Jatuh Miskom?
"Kalau dia bisa bilang sayang tiap malam, tapi gak pernah ngajak kamu nentuin masa depan, mungkin kamu bukan pasangan, kamu cuma penonton setia hidup dia."
Hubungan itu bukan tentang siapa yang paling sabar, tapi siapa yang mau jalan bareng. Bukan cuma soal rasa, tapi juga tentang rencana.
Jadi sebelum kamu terlalu dalam, tanya dulu: “Aku jatuh cinta, atau jatuh miskom?”
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI