Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Guru Pendidikan khusus, Penulis Buku Panduan Guru Pengembangan Komunikasi Autis, aktivis pendidikan dan pecinta literasi

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Sayang, Tapi Tak Kunjung Nikah: Jatuh Cinta Apa Jatuh Miskom?

14 April 2025   22:00 Diperbarui: 15 April 2025   16:21 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Hubungan Tanpa Arah (Sumber: freepik/azerbaijan_stockers)

Tapi kenyataannya, yang satu sudah setengah jalan menuju masa depan, yang satu lagi masih duduk di halte, belum siap naik bus kehidupan.

Kenapa Banyak yang Terjebak?

Karena manusia itu makhluk penuh harapan. Kita percaya kalau cinta itu cukup untuk membuat semuanya bertahan. Kita percaya bahwa sabar akan membawa hasil.

Padahal kadang, sabar itu berubah jadi bentuk kompromi yang menggerogoti harga diri. Kita diam karena takut dianggap menekan. 

Kita gak berani ngomong “aku butuh kepastian karena takut ditinggal. Dan lebih dari itu, kita kadang terlalu sibuk meyakinkan diri bahwa semuanya akan baik-baik saja, padahal kita tahu, kita cuma lagi bertahan di tempat yang salah.

Banyak juga yang takut kehilangan setelah berinvestasi terlalu dalam:

“Aku udah jalan sejauh ini, masa harus mulai lagi dari nol?”
Tapi seringkali, bertahan dalam ketidakpastian justru bikin kita kehilangan diri sendiri.

Apa Dampaknya Buat Mental dan Masa Depan?

Kamu jadi orang yang gampang overthinking.
Kamu mulai mempertanyakan harga dirimu sendiri.
Kamu jadi sensitif, capek, lelah, dan akhirnya... kehilangan kepercayaan.

Hubungan seperti ini bikin kita stuck. Kamu bukan single, tapi juga gak benar-benar "dipegang". Kamu gak bebas membuka hati untuk yang lain, tapi juga gak bisa merasa sepenuhnya aman di hubungan yang kamu jalani sekarang.

Lama-lama kamu jadi takut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun