Mohon tunggu...
Nugroho Kuncoro Yudho
Nugroho Kuncoro Yudho Mohon Tunggu... Master Trainer, Praktisi Kesehatan dan Pemerhati Masalah Sosial Kemasyarakatan

Praktisi Kesehatan, Instruktur Master, Penulis, Pelatih Pembina Pramuka

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Fast Living vs Slow Living: Menikmati Hidup Melalui Proses, Bukan Sekadar Hasil (2)

4 Juli 2025   18:11 Diperbarui: 6 Juli 2025   22:20 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi fast living dan slow living perlu keseimbangan agar proses lebih terarah dan hasil lebih baik (Sumber: Gemini/AI)

Fast living dan slow living bukan hanya tentang kecepatan, tetapi tentang kesadaran dan intensionalitas dalam menjalani hidup, fast living menawarkan efisiensi dan peluang, sementara slow living memberikan ketenangan dan makna. Analisis diri secara jujur, dengarkan kebutuhan tubuh dan pikiran, kemudian pilih jalan yang paling mendukung kesejahteraan dan kebahagiaan. Baik fast living maupun slow living memiliki nilai dan tempatnya sendiri. Namun, untuk benar-benar menikmati hidup, kita perlu belajar menghargai dan merangkul proses, bukan hanya hasil akhir. Dengan sengaja memperlambat ritme di beberapa area kehidupan, kita dapat membuka mata terhadap keindahan dan makna yang sering terlewatkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun