Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelaki Menanti Fajar Baru

15 Maret 2021   11:35 Diperbarui: 15 Maret 2021   11:37 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendung kelabu (sumber gambar: https://id.pinterest.com/rahmatito))

Pagi berselimutkan kabut yang menutup matahari. Dingin, sepi, dan kaku.

Kicauan burung yang biasanya nyaring tak berseru

Asa yang biasanya menyapa dengan semangat berkobar pun membeku

Lelaki hanya diam termangu. Sejarah kelabu masa lalu selalu datang menganggu. Salah masa lalu yang terjadi karena ia tak sabar menunggu dan terlalu cepat memutus rindu.  Dan rasa itu datang selalu dan selalu.

Mungkin bila dingin dan mega-mega yang menutup kalbu bisa tak lagi membelenggu, ia boleh mendapati fajar baru.

Fajar baru itu bisa didapatnya jika dan hanya jika seorang kusuma ayu mengobati rasa pilu dan bersalahnya atas masa lalu yang mengharu biru. Ia tetap sabar menunggu untuk itu untuk menebus kesalahan masa lalu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun