Mohon tunggu...
I Nyoman Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen Kimia Undiksha - Hoby menanam anggur

Jalan jalan dan berkebun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Menangkap Emas Dari Langit : Air Hujan , Harapan di Tengah Krisis Air Tawar

15 Agustus 2025   17:43 Diperbarui: 15 Agustus 2025   18:28 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri (diolah dari berbagai sumber ) 

Mengapa Publik Masih Ragu?

Ada tiga alasan utama:

Biaya Awal Tinggi -- Meski bermanfaat jangka panjang, investasi awal terasa berat, apalagi bagi rumah tangga berpenghasilan rendah.

Tarif Air Murah -- Menghemat air berarti menghemat uang, tetapi jika tarif air rendah, penghematan itu terasa kecil.

Rasa Aman Semu -- Dengan curah hujan tinggi, masyarakat merasa tidak perlu mencari sumber air alternatif.

Jalan ke Depan: Insentif, Aturan, dan Edukasi

Untuk memperluas adopsi RWHS, setidaknya ada tiga strategi:

Insentif Finansial -- Subsidi, potongan pajak, atau skema pembiayaan lunak. Di Jerman, pemerintah membayar sepertiga biaya pemasangan RWHS. Di Australia, ada rebate khusus.

Regulasi Penggunaan Air Pipa -- Pembatasan penggunaan untuk keperluan non-esensial saat musim kering, atau tarif progresif yang lebih tinggi untuk pemakaian berlebih, seperti di Singapura dan Brasil.

Edukasi Publik -- Dari sekolah hingga media massa, kampanye bahwa "setiap tetes hujan berharga" harus menjadi narasi bersama.

Sebuah Peluang di Tengah Krisis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun