Mohon tunggu...
Novi Saptina
Novi Saptina Mohon Tunggu... Guru - Guru berprestasi di bidang bahasa dan menaruh perhatian pada kajian sosial dan budaya

Penulis adalah guru. Dalam bidang seni, dia juga menulis skenario drama musikal dan anggota paduan suara. Penulis juga sebagai pengurus lingkungan sekolah. Pada jurnalistik, penulis adalah alumni Akademi Pers dan Wartawan dan turut berpartisipasi sebagai kolumnis koran hingga saat ini

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kartini Masa Kini: Membuka Sejarah Sosial Indonesia

17 April 2016   10:08 Diperbarui: 17 April 2016   10:15 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejarah Sosial

Selain sejarah tokoh wanita itu perlu pula membuka lembaran sejarah masyarakat wanita.Maka wanita akan bisa membentuk karakter yang kuat yang akan tampil dalam kiprah dan kecanthasan geraknya. Yaitu upaya sadar memperkuat karakter adalah hal yang utama. Dengan mengedepankan nilai (value) dan keyakinan (belief).

Menjadi wanita juga menjadi sebuah tanda bahwa menjadi wanita harus mengenal kemodernan namun tetap bisa njawa dan njawani, yaitu tetap bisa menerapkan segala kewanitaan dalam kemajuan.

Sekarang muncul juga fenomena orientasi timur tengah, wanita berjilbab yang berkemajuan pula, diharapkan oleh para penggiat wanita muslim ini dengan pernyataan bahwa wanita berjilbab jangan sampai mempunyai kemampuan intelektual yang rendah. Jadi wanita berjilbab harus pandai dan maju. Rupanya banyak pekerjaan rumah yang dilakukan oleh wanita.

Bahwa masyarakat biasa yang tersembunyi juga mempunyai peran dalam sejarah. Wanita juga harus mengangkat hal yang demikian ini. Para wanita desa yang rela melepas laki-lakinya dengan ikhlas tanpa rasa apa-apa, hanya ringan seringan kapas yang terbang ditiup angin. Semua juga harus berterimakasih pada wanita masyarakat ini yang sangat, yang turun merenda maupun merajut benang sejarah sehingga menjadi kebhinekaan sejarah.

 


Dra.Novi Saptina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun