Pasangan yang baru jadian itu rasanya memang seperti "kotoran ayam" ya. Anget-anget gimana gitu. Tapi kelanjutan hubungan mana ada yang tahu. Apa lagi kalau konsep hubungannya: bahagia di atas penderitaan orang lain.
Terlepas dari itu, biasanya pasangan kekasih hanya memikirkan tempat yang nyaman didatangi, tempat kencan, atau mungkin tempat yang nyaman untuk melamar sang pujaan hati. Apa ada yang kepikir buat menentukan tempat nyaman untuk mengakhiri hubungan?
Tempat yang nyaman untuk mengakhiri hubungan, ternyata memang sangat penting untuk meninggalkan kesan terakhir yang indah dan mendalam di hati masing-masing.
Saya sendiri, bertahun-tahun lalu sudah mempraktikkannya bersama si mantan. Waktu itu kami memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami di Starbucks Mall Ciputra, hal itu karena dia sudah paham betul kalau saya ini memang "gila starbucks".
Dalam tulisan saya kali ini, saya yang kata Pak Merza disebut "pakar mantan", akan memberikan tips sederhana bagaimana cara menentukan tempat yang paling nyaman untuk mengakhiri hubungan. Buat pasangan yang lagi siap-siap mau putus, mari simak dulu tips berikut:
1. Pilih yang Netral, Jangan yang Romantis
Jangan coba-coba putus di restoran fine dining yang biasanya punya suasana elegan, menu mahal, plating cantik, dan pelayanan super formal. Bisa jadi pasanganmu mengira kamu mau melamar, padahal kamu sudah siap dengan kalimat, "Kita udahan aja."
Maka pilihlah tempat netral, seperti kafe biasa, taman kota, atau food court mall. Kenapa food court? Karena kalau salah satu dari kalian nangis, bisa langsung alihkan dengan beli es krim murah meriah. Tangisan plus es krim, siapa yang bisa menolak kombinasi healing instan itu?
2. Tempat yang Punya Kenangan, Tapi Jangan Terlalu Manis
Kalau dulu kalian jadian di halte busway, ya jangan putus juga di situ lagi. Tapi pilihlah tempat yang memang pernah punya arti, misalnya saja kafe langganan kalian.
Tujuannya supaya kalian sama-sama bisa mengungkapkan rasa "terima kasih" dengan tuntas. Dan biar jelas kalau hubungan sudah tamat, jangan ada sequel lagi yang nantinya maksa dibuat.
3. Ada Akses Transportasi Cepat
Ini penting! Jangan putus di atas gunung, atau di pantai terpencil. Putus itu butuh jalur evakuasi cepat. Bayangkan kalau tiba-tiba dia nangis tiga babak. Lokasi dengan akses transportasi ibarat tombol darurat yang menyelamatkan harga diri.
Dan jangan lupa, sekali pun sudah putus baik-baik, alangkah baiknya kalian pulang masing-masing saja. Ngga perlu tuh boncengan peluk-pelukan lagi di motor. Karena setelah kata putus terucap, artinya kalian sudah punya jalan masing-masing lagi.
4. Jangan di Rumah Salah Satu Pihak
Rumah itu penuh dengan simbol kekeluargaan. Selain bikin canggung, rumah punya terlalu banyak saksi bisu, seperti foto keluarga, kursi ruang tamu, dan lainnya. Belum lagi kalau ada adik atau kakak yang usil, bisa-bisa momen serius itu jadi tontonan gratis. Jadi, demi martabat bersama, coret rumah dari daftar tempat mengakhiri hubungan.
5. Tempat yang Punya Kopi atau Minuman Favorit
Karena putus itu menguras energi, kamu butuh pengalih rasa getir. Kalau pasanganmu pecinta teh tarik, ajaklah ke kedai teh tarik. Kalau dia pecinta boba, ya boba shop bisa jadi pilihan.
Intinya, biarkan minuman itu jadi "teman ketiga" yang bisa menenangkan hati kalian berdua. Bahkan untuk menahan air mata keluar, kamu bisa pura-pura sibuk mengaduk gula, padahal sebenarnya lagi mengaduk perasaan.
Mengakhiri hubungan bagi sepasang kekasih memanglah mengiris hati, tapi bisa dibuat lebih manusiawi dengan memilih tempat yang tepat. Walau tempat hanyalah panggung, tapi lebih penting lagi caramu bicara, sikapmu, dan seberapa tulus kalian mengakhiri hubungan.
Jangan sampai keputusan itu meninggalkan trauma. Biarkanlah ia menjadi drama romantis dengan ending yang masuk akal, meski bukan happy ending.
Meskipun hubungan sudah berakhir, setidaknya tempat terakhir itu bisa menjadi sebuah souvenir yang paling indah, dan tidak membuat kalian nyesek tiap kali melewati tempat itu.(*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI