Manajemen Waktu Learning and Development

Contoh dari permasalahan yang pernah terjadi, kualitas training kurang baik sehingga karyawan belum mengalami perubahan yang signifikan terutama sikap dan perilaku, pengetahuan, keterampilan, budaya kerja yang masih belum menonjol atau belum dirasakan terhadap kepuasan dari karyawan yang menjalankan rutinitas pekerjaannya.

Tidak bisa dihindari sebagai pihak training harus memberikan solusi baik itu memberikan pelatihan ulang atau memberikan panduan secara personal dengan melakukan coaching and counseling terhadap permasalahan yang menjadi keluhan customer, ini menjadi fokus karena training terkadang belum tentu menyelesaikan masalah tapi siapapun butuh bila diberikan training artinya secara garis besar hasil dari training harus ada evaluasi berkala jika di kemudian hari datang kembali permasalahan yang sama, cukup menganalisa dari laporan sebelumnya.

Evaluasi perbaikan dari permasalahan tersebut, bisa diketahui dari mana kelemahan atau kekurangan yang perlu diberikan perhatian khusus seperti kurangnya melakukan pengawasan dan pembinaan diarea kerja , leadershif seorang pengawas kurang tegas dalam memberikan tindakan baik reaward maupun funisment, prosedur kerja belum tersedia sesuai dengan kebutuhan, dan hal lainnya yang mengganggu berjalannya operasional perusahaan.

Untuk itu training itu jangan hanya dicari ketika ada permasalahan saja, karena pada prinsipnya training untuk mendukung dan meningkatkan kemampuan secara berkala sebelum terjadinya permasalahan yang serius.

Koordinasi dengan Tim dalam Mengkondisikan Waktu yang Terbatas :

Kekuatan seorang leader menjadi penentu keberhasilan tim learning and development dalam melaksanakan komunikasi secara efektif dengan tujuan saling mendukung untuk menyelesaikan pekerjaan yang waktunya sangat terbatas,mengatur waktu yang tepat terhadap tugas yang belum selesai baik  personal maupun kelompok artinya target individu dan perusahaan yang menjadi tanggung jawab atau yang sudah tertuang dalam KPI (Key Performance Indicator) tahunan.

Penjelasan dari KPI (Key Performance Indicator) menjadi lebih rinci yang dibuat kedalam "work plan" sehingga setiap pekerjaan yang ditetapkan mempunyai batas waktu yang harus diselesaikan oleh penanggung jawab atau PIC trainer. 

Biasanya dalam waktu tertentu ada saja pekerjaan melebihi batas yang telah ditentukan, itulah penting berkoordinasi dan komunikasi sesama tim untuk memberikan support atau membantu pekerjaan yang belum selesai dikerjakan. Sebagai leader harus cepat bertindak terutama berkomunikasi dalam menyelesaikan "work plan" dengan masa tenggang waktu melebihi batas yang telah ditentukan.

Tidak ada alasan tidak menjalin komunikasi atau berkoordinasi secara berkala karena media sudah mendukung dalam menjalankan aktivitas pekerjaan seperti menggunakan "wa group, wa pribadi, telepon pribadi, teams group, informasi kegiatan yang dipasang di ruangan kerja, dan media lainnya". 

Hilangkan pikiran egois "cuek terhadap rekan kerja, kurang peduli terhadap tugas yang diberikan, dan merasa pekerjaannya tidak penting", ini bisa saja terjadi karena pada prinsipnya sifat manusia atau karakternya berbeda-beda apalagi berpikir 'senior dan junior'? Positif thinking  terhadap dinamika dalam menyelesaikan pekerjaan bersama tim.

Jangan Santai Untuk Menghindari Pekerjaan Menumpuk :