Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Manajemen Waktu Learning and Development

11 Januari 2023   06:18 Diperbarui: 11 Januari 2023   06:29 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: bk.smkn27jkt.sch.id & certifind.com

Kebiasaan santai menjadi kelemahan personal terutama khususnya tim training yang menunda pekerjaan dalam hal ini mengerjakan kegiatan training yang sudah dilaksanakan namun secara pelaporan belum diselesaikan. 

Dampaknya akan mengakibatkan dari kedewasaan dan kemandirian karyawan dalam ketepatan waktu membuat laporan pelaksanaan kegiatan training, menjadi fenomena seorang trainer "habis training membuat laporan" terlihat tidak penting? Justru itu bukti nyata dari hasil pekerjaan yang terdokumentasi dengan baik.

Kalau saya cerita, kepada tim memang perlu diberikan edukasi secara berkala bahwa membiasakan diri "menyelesaikan tugas hari itu juga" sehingga pekerjaan yang lainnya tidak dikejar-kejar, terlihat sangat tidak profesional bila secara terus-menerus "diingatkan dan dipaksakan baru mengerjakan atau menyelesaikan pekerjaan". Pentingnya berpikir strategis, bahwa setiap hari pasti mempunyai kegiatan yang berbeda dan tentu fokus juga terhadap tugas yang masih dalam proses penyelesaiannya, seperti summary report, training matrix, report training, agenda bulanan dan lainnya.

Kata kuncinya "fokus" dalam bekerja dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan, sehingga setiap perencanaan bisa berjalan dengan maksimal dan sudah pasti tidak mengalami kerja yang menumpuk. 

Tetap menjunjung tinggi nilai-nilai individu yang dapat dipercaya dan dihandalkankdengan melakukan pekerjaan secara konsisten dan memegang teguh komitmen terhadap tugas training baik teknis maupun non teknis, artinya semua bisa dikerjakan tanpa menunda-menunda waktu.

Mencari Prioritas untuk Mengurangi Stres akibat Beban Kerja : 

Memilah dan memilih tugas pekerjaan merupakan hal penting untuk mengurangi cabang stres akibat beban kerja akan tetapi tidak menolak intruksi atau tugas dan tanggung jawab yang semestinya dikerjakan setiap hari, tidak bisa dihindari bahwa aktivitas pekerjaan sehari-hari pasti muncul karena tidak bisa mengontrol emosi diantaranya, kebijakan perusahaan sulit dipahami, mengerjakan tugas bukan tanggung jawabnya, kemampuan dan keterampilan kurang memadai sehingga menolak secara diam untuk menjalankan tugas, berada di zona nyaman sehingga sulit mengikuti perkembangan pengetahuan baru di lingkungan kerja.

Stres kerja bisa terlihat baik dari individu maupun kelompok terutama tim training yang bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan pusat pelatihan di lingkungan perusahaan, menghindar dari ketidaktahuan  "pengetahuan dan keterampilan" yang dimiliki oleh karyawan baik Shop skill  maupun hard skill. 

Dalam ilmu facility management banyak hal yang harus dipelajari baik teknis maupun non teknis seperti cleaning  service, security service, technician, gardener, pest control, high risk, receptionist, office boys, driver, dan pekerjaan lainnya yang bisa membuat beban kerja bertambah dengan otomatis stres kerja akan mengikutinya.

Selain itu juga, ada hal pekerjaan yang tidak terlihat namun membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikannya seperti berpikir strategis dalam mengembangkan pelatihan, membuat konsep pelatihan, membuat perencanaan jangka panjang, berkomunikasi dan berkoordinasi pihak internal dan eksternal terutama dalam memberikan pelatihan dan pengembangan karyawan serta pekerjaan lainnya. 

Maka dari itu, pastikan fokus dengan tugas yang diberikan sehingga kedepannya setiap ada tugas baru jauh lebih mudah mempersiapkan diri untuk melaksanakan tugas pekerjaan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun