Manajemen Waktu Learning and Development

Manajemen waktu sebuah proses dan penetapan untuk mengelola atau mamanage waktu dalam kondisi dan situasi tidak menentu,

Dalam hal ini, mengelola waktu dari berbagai kegiatan yang sudah direncanakan atau aktivitas harian yang perlu di support terutama berhubungan dengan learning development seperti contoh keterlibatan interview calon karyawan baru, evaluasi kinerja karyawan, interview karyawan yang akan di promosi dan meeting dengan departement lain pembahasan tentang pelatihan dan pengembangan karyawan.

Tujuan manajemen waktu adalah agar karyawan lebih mandiri dan tepat waktu dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

Yang lebih disorot divisi training diantaranya trainer, training manager dan pimpinan langsung  melakukan pengawasan dan penilaian baik secara tim maupun kelompok. Sehingga kesadaran manajemen waktu ini terus tumbuh dan bangkit dengan hasil evaluasi mampu memberikan perubahan berkelanjutan baik itu  kedisiplinan, absensi, prosedur kerja, kehadiran, maupun kegiatan lain yang belum menyesuaikan target.

Alat ukur manajemen waktu yang sangat penting "diri kita sendiri" yang mampu mengelola perencanaan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. 

Seperti perencanaan training harian, bulanan dan training tahunan tentu melibatkan tim dan depertement lain untuk mencapai sebelum batas waktu yang telah ditentukan. Komitmen ini menjadi tanggung jawab pimpinan training dalam mengakomodir bahwa setiap pekerjaan training selesai tepat waktu dengan melengkapi laporan sebagai bahan dokumentasi dan administrasi hasil dari perencanaan tersebut.

Kunci keberhasilan manajemen waktu adalah bagaimana kemampuan personal untuk implementasi setiap kegiatan dari mulai jam kerja sampai dengan jam pulang artinya, setiap kegiatan diberikan catatan harian atau target mau melakukan hal apa saja berdasarkan perencanaan sebelumnya atau bisa juga menemukan yang bersifat urgent "harus diberikan respon saat itu juga". 

Yang terpenting tercatat dibuku agenda harian, sehingga lebih mudah untuk mengevaluasi apakah bisa dikerjakan hari itu juga atau dikerjakan berkelanjutan untuk mencapai target dari tugas dan pekerjaan masing-masing.

Study learning 1 : seorang trainer melaksanakan tugas rutinitas dengan rincian aktivitas diantaranya, memberikan training kepada karyawan baru, membuat laporan training, melaporkan hasil pelaksanaan training kepada atasan langsung, dan kegiatan lainnya.

Apapun kegiatan trainer ini menjadi panduan dalam mengatur dengan memberikan waktu dalam setiap pelaksanaan kegiatan tersebut, dengan harapan waktu yang dimiliki tidak terbuang sia-sia atau melakukan pekerjaan yang tidak penting.