Setelah dua jam pasca operasi, Gita pun sadarkan diri. Kejadian tadi masih terbayang dalam benaknya. Ia pun menanyakan keberadaan kedua orang tuanya pada perawat yang menjaganya di ruangan.
"Sebentar lagi dokter akan datang. Jadi, biar dokter yang menjelaskan keadaanmu, juga keadaan saudara dan orang tuamu ya," ucap perawat itu hati-hati.
Gita menghela napas pelan, dan tak lama air matanya menetes. Sungguh ia khawatir. Namun, ia berharap kedua orang tuanya baik-baik saja.
"Saya harap, kamu bisa istirahat dulu. Jangan banyak beraktivitas dulu. Hmm... perawat bilang, kamu menanyakan kedua orang tuamu dan saudaramu," kata sang dokter hati-hati.
Gita mengangguk cepat. Sang dokter pun menghela napas. "Kakakmu ada di sebelahmu. Dia belum sadarkan diri, tapi kondisinya mirip denganmu sekarang. Luka di bagian kaki dan kepala, serta dioperasi. Kalau kedua orang tuamu...kedua orang tuamu sudah berpulang ke rahmatullah, berpulang di tempat kejadian. Jasad kedua orang tuamu sudah dibawa menuju rumah."
Kekhawatirannya berubah menjadi tangis yang memilukan. Tangis yang akhirnya mengubah kehidupannya dengan sang kakak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI