Mohon tunggu...
Nurul Pratiwi
Nurul Pratiwi Mohon Tunggu... Penulis

Penulis dan pengembara kehidupan saya sendiri. Tertarik dengan dunia literasi, jurnalistik, fotografi, psikologi, dan kesehatan mental.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dalam Dekapan Bumi

13 Oktober 2025   21:28 Diperbarui: 13 Oktober 2025   21:28 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah dua jam pasca operasi, Gita pun sadarkan diri. Kejadian tadi masih terbayang dalam benaknya. Ia pun menanyakan keberadaan kedua orang tuanya pada perawat yang menjaganya di ruangan.

"Sebentar lagi dokter akan datang. Jadi, biar dokter yang menjelaskan keadaanmu, juga keadaan saudara dan orang tuamu ya," ucap perawat itu hati-hati.

Gita menghela napas pelan, dan tak lama air matanya menetes. Sungguh ia khawatir. Namun, ia berharap kedua orang tuanya baik-baik saja.

"Saya harap, kamu bisa istirahat dulu. Jangan banyak beraktivitas dulu. Hmm... perawat bilang, kamu menanyakan kedua orang tuamu dan saudaramu," kata sang dokter hati-hati.

Gita mengangguk cepat. Sang dokter pun menghela napas. "Kakakmu ada di sebelahmu. Dia belum sadarkan diri, tapi kondisinya mirip denganmu sekarang. Luka di bagian kaki dan kepala, serta dioperasi. Kalau kedua orang tuamu...kedua orang tuamu sudah berpulang ke rahmatullah, berpulang di tempat kejadian. Jasad kedua orang tuamu sudah dibawa menuju rumah."

Kekhawatirannya berubah menjadi tangis yang memilukan. Tangis yang akhirnya mengubah kehidupannya dengan sang kakak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun