Mohon tunggu...
Nyak OemarAyri
Nyak OemarAyri Mohon Tunggu... Mahasiswa

Tidak berbakat di bidang menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Ratapan Berpayung Hujan

20 Februari 2025   00:58 Diperbarui: 20 Februari 2025   00:58 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Dramatisasi Hujan. (Sumber : eksepsionline.com)

Setiap kebahagian yang kian tergerus masa

Limit dalam tiap senyum leluasa

Aku tak bisa tertawa meski terlihat bebas

Ternyata benar sakit jika memaksa

Tak ada alur tegas dalam alunan derita

Sedikit ironi, rasa ingin mati sempat terlintas

Jelas! Bagaimana aku meluahkan rasa?

Aku termenung dalam diam, lalu gamang

Mencoba ku berbisik pada tanah kering

Jerembah akar-akar pohon, berkelit mengguncang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun