Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Pendidik - ... n i t a ...

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Obituari di Hari nan Fitri

22 Mei 2021   07:22 Diperbarui: 22 Mei 2021   07:29 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Obituari di hari nan fitri / Sumber: Dok.Pri (Yunita Kristanti)

Harum sekar menerjang tajam,
layak desingan peluru menghujam,
kuat menerkam!
Sekar itu berguguran,
mengiringi harum bunga yang terbujur kaku,
dalam kesepian abadi yang panjang.
Sebuah obituari di hari nan fitri!

Bunga itu telah meninggalkan makna,
hidup tidak sekedar mencaci, menghina,
bahkan menghakimi!
Bunga itu rela memberi diri,
bunga itu gugur bahkan bukan untuk kepentingannya!
Oh..
Harumnya memesona, memudarkan keinginan.
Bergerak dalam senyap,
menahan pahit dan getir,
cacian, serta teror!

Darah sejenak berhenti mengalir,
air di pelipis dan pelupuk menetes tak henti.
Maaf, kami tak bisa setegar hatimu.
Kami kehilangan,
berat rindu kami derita nantinya,
namun... rela dan ikhlas yang harus kami punya.

Selamat jalan, Mas..
Selamat jalan kusuma bangsa,
sampai jumpa di keabadian nanti...

Salatiga, bersama mentari pagi, 22 Mei 2021.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun