Mohon tunggu...
Hasna Nisrina H
Hasna Nisrina H Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

just a beginner. happy reading, hope u enjoy!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Motivasi Kerja guna Meningkatkan Produktivitas Karyawan

7 Oktober 2021   15:44 Diperbarui: 7 Oktober 2021   16:37 2520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pekerjadata.com

Setiap karyawan pasti pernah berada dalam kondisi penat dan jenuh dalam menghadapi rutinitas bekerja sehari-hari. Karena banyaknya tugas dan tanggung jawab yang diemban, deadline, dan juga target-target yang harus dicapai seringkali membuat para karyawan terbebani. Namun sadarkah kalian bahwasanya rutinitas yang monoton dan membosankan tersebut mampu menurunkan semangat dan motivasi para karyawan, dan tentunya akan berdampak terhadap menurunnya kinerja dan sangat menyulitkan dalam pengembangan karir. 

Menurut (Borman & Brush, 1993) Kinerja karyawan merupakan sekumpulan nilai dari kontribusi karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung. 

Sedangkan Simamora (2002) menyatakan bahwasanya kinerja merupakan hasil kerja yang bisa dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi secara legal dengan tidak melanggar hukum dan sesuai moral maupun etika yang berlaku. 

Sehingga bisa kita petik kesimpulan dari pengertian beberapa ahli mengenai pengertian kinerja, bahwasanya kinerja optimal yang karyawan berikan dipercaya mampu memudahkan suatu organisasi maupun perusahaan untuk mencapai hasil yang ditargetkan atau tujuan yang diinginkan.

Namun dibalik kualitas kinerja karyawan yang bagus dan optimal pasti ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantaranya adalah sebuah motivasi . Nah disinilah peran motivasi kerja sangat diperlukan.

Motivasi kerja yaitu keadaan dimana usaha dan kemauan keras seseorang diarahkan kepada pencapaian hasil-hasil atau tujuan tertentu. Menurut (Sopiah, 2008) motivasi kerja merupakan salah satu faktor pendorong sehingga karyawan mampu menghasilkan produktivitas dan kinerja yang optimal sesuai dengan tujuan organisasi.

Lalu korelasi antara kinerja karyawan dan motivasi karyawan juga disebutkan oleh Handoko (2001) berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Damayanti (2005) yang mana motivasi kerja berkorelasi positif dengan produktivitas kinerja karyawan. 

Penelitian Nawawi (2003) juga mendukung pernyataan tersebut, bahwasanya suasana batin maupun psikologis seorang karyawan sebgai individu yang berkerja di tengah masyarakat, organisasi, atau perusahaan dalam lingkungan kerjanya berpengaruh besar dalam pelaksanaan kerjanya. 

Hal ini bisa kita lihat dalam semangat karyawan atas segala upaya dan kerjanya yang menghasilkan kegiatan kerja sebagai bentuk kontribusi mereka dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. 

Realitanya, kondisi psikologis tersebut didorong oleh motivasi kerja yang mereka dapatkan. Oleh sebab itu, setiap karyawan sangat membutuhkan motivasi kerja yang cukup agar mereka bersedia bekerja dengan penuh semangat disertai dengan rasa dedikasi yang tinggi.

Namun apa sajakah indikator motivasi kerja?

Seperti yang kita ketahui bahwasanya kekuatan motivasi karyawan untuk melakukan suatu pekerjaan bisa dilihat dari seberapa jauh mereka melakukan kinerjanya dengan baik dan menghasilkan sesuatu yang lebih baik guna mencapai tujuan organisasi

Terdapat 8 indikator motivasi kerja berdasarkan definisi Motivasi Kerja menurut Sondang P. Siagian (2008:138), diantaranya yaitu:

1. Daya Pendorong

Hal ini semacam naluri yang mampu mendorong para karyawan untuk bekerja guna mencapai tujuan pribadi maupun organisasi. Namun tiap individu tentu sangat berbeda cara kinerjanya karena tergantung dari latar belakang ataupun kebudayaan para individu masing-masing. Motivasi seperti ini biasaya datang dari sisi internal atau eksternal karyawan.

2. Kemauan

Hal ini merupakan suatu dorongan untuk melakukan suatu pekerjaan yang mana karena adanya stimulasi atau pengaruh dari eksternal, seperti mendapat tawaran dari orang lain atau lingkungan.

3. Rasa Sukarela

Yaitu ketika karyawan tersebut setuju dengan apa yang ditugaskan atau diminta melakukan pekerjaan oleh orang lain tanpa adanya rasa keterpaksaan atau bisa kita sebut ikhlas.

4. Membentuk Keahlian

Yaitu sebuah proses penciptaan, pembentukkan, mengubah kemahiran dan kemampuan seorang karyawan dalam suatu bidang ilmu tertentu,

5. Membentuk Keterampilan

Yaitu kemampuan karyawan dalam bertingkah laku yang kompleks dan terorganisir sesuai keadaan guna mencapai tujuan tertentu,

6. Tanggung Jawab

Yaitu suatu  kewajiban untuk melakukan pekerjaan atau berperilaku menurut cara tententu.

7. Kewajiban

Kewajiban yaitu sesuatu yang dibebankan kepadanya dan wajib untuk dilaksanakan dan diselesaikan.

8. Tujuan

Tujuan ini mengacu pada pernyataan mengenai keadaaan yang mana perusahaan bertujuan untuk mewujudkannya dan pernyataan mengenai organisasi sebagai kolektivitas berusaha untuk mewujudkannya di waktu yang akan datang.

Lalu bagaimana caranya meningkatkan motivasi kerja karyawan?

Adapun upaya yang perlu dilakukan oleh manajer perusahaan untuk meningkatkan semangat kerja karyawan demi mencapai puncak keberhasilan yaitu dengan memberikan beberapa motivasi kerja yang mampu mendorong seorang karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Diataranya yaitu:

1. Menekankan Disiplin Kerja Karyawan

Setiap perusahaan pasti ingin memberikan yang terbaik bagi karyawannya, dan penerapan disiplin ini merupakan bentuk usaha untuk memotivasi karyawan agar lebih menghargai dan memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaannya.

2. Sistem Target dalam Pemberian Gaji

Demi terpacunya produktivitas dalam diri karyawan, perusahaan bisa menerapkan sistem penggajian tertentu. Seperti karyawan yang rajin dan melebihi target yang telah ditentukan akan mendapat gaji yang slebih daripada mereka yang bekerja biasa-biasa saja. 

Dengan begitu, karyawan akan dengan sendirinya akan membentuk karakter yang baik dikarenakan timbul keinginan dari dalam diri untuk berkembang dan merasa memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Hal ini sesuai dengan teori Siagian (2004 :107) mengenai faktor intrinsik motivasi, yang mana keinginan maupun kepuasan timbul dari diri sendiri.

3. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Kondusif

Demi mempertahankan dan meningkatkan motivasi kerja pada diri karyawan yaitu perusahaan bisa menyediakan berbagai fasilitas kerja yang memadai, atau melindungi para karyawan dengan mendaftarkan program asuransi sehingga diharapkan karyawan mampu berinovasi dalam rangka mengaktualisasi diri. 

Lalu keamanan, kenyamanan serta kebersihan tempat kerja pun juga harus diperhatikan dan diprioritaskan oleh perusahaan guna meningkatkan semangat kerja,

4. Pemberian Insentif

Dengan pemberian insentif yang tepat dan adil mampu memberikan motivasi bagi karyawan, karena dengan hal itu mereka akan merasa dihargai kerja kerasnya sesuai dengan kemampuan dan kinerja mereka. Insentif juga mampu meningkatkan kesejahteraan hidup para karyawan sehingga kinerja menjadi lebih optimal dan maksimal.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Mangkunegara (2009 :101) yaitu menyatakan secara teoritis mengenai teknik pemenuhan kebutuhan, motivasi terbentuk karena manusia memiliki lima kategori kebutuhan pokok, dalam hal ini yaitu kebutuhan akan rasa aman, akan perlindungan dari berbagai ancaman, bahaya, dan lingkungan kerja.

5. Memberikan Kompensasi

Selain berupa gaji dan bonus, perusahaan juga bisa memberikan kebijakan berupa uang makan ataupun transport kepada karyawannya. Hai ini dilakukan semata-semata dengan niat memberikan kompensasi lebih kepada karyawan, bukan hanya sekedar memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan perusahaan, namun untuk mendorong semangat kerja karyawan agar mampu meningkatkan produktivitas kinerjanya.

Itulah mengapa pentingnya motivasi kerja dalam meningkatkan semangat kerja dan produktivitas karyawan, karena makin tinggi motivasi seorang karyawan untuk melaksanakan suatu pekerjaan, maka akan semakin tinggi pula produktivitasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun