Mohon tunggu...
Ninin Rahayu Sari
Ninin Rahayu Sari Mohon Tunggu... https://nininmenulis.com

Former Journalist at Home Living Magazine n Tabloid Bintang Home - Architecture Graduate - Yoga Enthusiast - Blogger at www.nininmenulis.com - Coffee Addict - Morning Person

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jejak Kontribusi, Harapan, dan Masa Depan ESG Pegadaian di The Gade Creative Lounge

15 September 2025   10:36 Diperbarui: 15 September 2025   10:36 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pegadaian mengEMASkan Indonesia dalam konteks ini memiliki makna ganda, emas sebagai instrumen investasi dan emas sebagai metafora bagi generasi yang unggul, berintegritas, dan peduli pada keberlanjutan. Generasi inilah yang kelak akan menjadi motor penggerak negeri menuju visi Indonesia Emas 2045.


ESG Sebagai Investasi Sosial

Banyak korporasi besar menganggap penerapan ESG sebagai beban tambahan, sesuatu yang harus dilakukan agar terlihat modern atau demi memenuhi regulasi. Pegadaian justru menunjukkan wajah berbeda. ESG diterjemahkan sebagai investasi jangka panjang yang tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga masyarakat luas.

Pengelolaan limbah plastik misalnya, bukan hanya sekadar aksi simbolis. Lewat program ini, Pegadaian mampu menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat bahwa sampah bisa bernilai ekonomi jika dikelola dengan benar. Begitu pula dengan program pembiayaan mikro yang berpihak pada UMKM, menjadi bukti nyata bahwa aspek sosial tidak kalah penting dari keuntungan finansial.

Dengan pendekatan ini, Pegadaian berhasil menyeimbangkan kepentingan bisnis dan kepentingan publik. Bahkan lebih jauh, langkah ini menunjukkan bahwa keberlanjutan bisa menjadi nilai jual sekaligus identitas korporasi.

Kontribusi Pegadaian lewat The Gade Creative Lounge dan berbagai inisiatif ESG hanyalah awal dari perjalanan panjang. Jalan menuju Indonesia yang benar-benar mengedepankan keberlanjutan masih penuh tantangan. Kita masih berhadapan dengan budaya konsumtif, rendahnya literasi keuangan, hingga sikap abai pada isu lingkungan.

Namun, langkah-langkah kecil yang dilakukan Pegadaian memberi harapan. Jika lembaga sebesar Pegadaian berani keluar dari zona nyaman dan menanamkan ESG dalam DNA bisnisnya, bukan tidak mungkin korporasi lain akan mengikuti jejak serupa. Di situlah transformasi nasional bisa lahir, bukan dari jargon kosong, tetapi dari praktik nyata yang menyentuh kehidupan sehari-hari.

Pegadaian mengEMASkan Indonesia pada akhirnya bukan hanya slogan promosi, melainkan visi besar tentang bangsa yang lebih tangguh, adil, dan peduli. Visi di mana emas tidak hanya disimpan di brankas, tetapi juga mewujud dalam karakter generasi muda, dalam kreativitas yang berpihak pada bumi, serta dalam solidaritas sosial yang tidak pernah luntur.

Jika kita menengok kembali, perjalanan Pegadaian adalah cermin dari perjalanan bangsa. Dari lembaga yang identik dengan gadai barang kini menjelma menjadi ikon transformasi. The Gade Creative Lounge hanyalah salah satu wajah dari transformasi itu, tetapi maknanya jauh lebih besar. Ruang di mana ide tumbuh, generasi ditempa, dan masa depan disemai.

Kontribusi Pegadaian dalam membangun negeri melalui ESG bukan hanya cerita tentang program korporasi, melainkan kisah tentang bagaimana sebuah institusi berani mendobrak batasan tradisionalnya dan melompat ke panggung baru pembangunan berkelanjutan. Di panggung ini, Pegadaian bukan sekadar aktor ekonomi, melainkan agen perubahan sosial dan lingkungan.

Dan di titik inilah, kita bisa memahami bahwa Pegadaian mengEMASkan Indonesia bukanlah sekadar tagline, tetapi panggilan bagi kita semua untuk ikut serta membangun negeri yang berkilau, bukan hanya dengan emas di tangan, tetapi juga oleh nilai, gagasan, dan keberlanjutan yang kita wariskan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun