Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - suka nulis dan ngedit tulisan

Lagi gemar nulis apa yang disuka aja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kuntum Kembang Kamboja

29 Maret 2024   22:36 Diperbarui: 30 Maret 2024   04:36 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kenapa?" matanya terbeliak.

"Berambut!" jawabku pendek.

"Haduh? Jadi ...?"

"Kami bertujuh anak-anak lelaki dan perempuan langsung berhamburan menjerit-jerit. Sejak saat itu rasanya takut ke makam!" lanjutku dengan netra menerawang.

"Lalu apa yang kalian lakukan?"

"Bilang orang tua dan mereka malah melarang kami main di kuburan!"


"Haduh ... jadi kira-kira itu ...?"

"Kepala manusia! Lalu Pak Jogoboyo dan Pak Bayan mencari dan menguburkannya sebagaimana mestinya! 'Kan saat itu zaman pembantaian pengikut palu arit, Mas!"

"Wih, ngeri juga ya pengalamanmu di kuburan!"

"Iya ... makanya jadi trauma. Aku nggak pernah ikut ziarah kubur!"

"Kok, ini kamu mau ikut?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun