Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Senang menulis, pembelajar.

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi. Penulis kumpulan cerpen "Asa Di Balik Duka Wanodya", ,Novel “Serpihan Atma”, Kumpulan puisi”Kulangitkan Asa dan Rasa, 30 buku antologi Bersama dengan berbagai genre di beberapa komunitas. Motto: Belajar dan Berkarya Sepanjang Masa tanpa Terbatas Usia. Fb Nina Sulistiati IG: nsulistiati

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cerpen Remaja " Pedasnya Penyesalan"

16 Agustus 2025   00:28 Diperbarui: 17 Agustus 2025   23:01 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bu! Bu Guru!" teriak Qeyla panik dari kantin, "Arunika kesakitan, Bu!"

"Arunika, kamu kenapa, Nak?" Wali kelas mereka segera berlari menghampiri.

 "Perut saya sakit banget, Bu..." jawab Arunika dengan suara lemah.

"Ayo, kita bawa ke rumah sakit. Aku khawatir terjadi sesuatu," ujar Bu Guru cepat.

Qeyla membantu menopang tubuh Arunika yang lemas. Di rumah sakit, dokter memeriksa Arunika dengan serius. Aku datang tergopoh-gopoh setelah dihubungi oleh guru. Aku melihat wajah puteri kecilku cemas, matanya tampak merah.

"Bagaimana kondisi anak saya, Dok?" tanyaku sambil menggenggam tangan Arunika.

 "Dia mengalami gangguan lambung akut. Sepertinya karena konsumsi makanan yang terlalu pedas dan bersantan secara berlebihan," jelas dokter dengan nada serius.

Aku menunduk. Air mata menetes diam-diam. Aku menatap wajah Arunika yang pucat di ranjang rumah sakit.

"Maafkan ibu, Nak.... Ibu hanya ingin kamu sehat. Ibu sering melarang kamu terlalu sering makan nasi padang karena takut pencernaanmu tidak akan kuat. Dan sekarang kecemasan ibu terbukti," ucapku lirih sambil membelai rambut Arunika.

Saat Arunika membuka mata dan melihatku  di sisi tempat tidur, ia berbisik pelan, "Bu... aku... menyesal..."

Aku mengusap keningnya dengan lembut. "Ibu tahu, Nak. Yang penting sekarang kamu sembuh dulu, ya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun