"Mending beli nasi padang saja. Lagian aku juga nggak akan tahu," bisiknya pelan.
Saat jam istirahat tiba, Arunika duduk bersama sahabatnya, Qeyla, di meja kantin.
"Eh, kamu bawa bekal apa hari ini?" tanya Qeyla sambil membuka kotak makan berisi sayur bayam dan tempe goreng.
"Seperti biasa, nasi padang!" jawab Arunika bangga, menunjukkan bungkus nasi padangnya.
"Kamu nggak bosen, Run? Kata ibu aku, kebanyakan makan makanan bersantan bisa bikin sakit." Qeyla mencoba menasihati sahabatnya.
"Ah, aku sih oke-oke saja," kata Arunika sambil tertawa kecil.
Mereka makan sambil bercerita. Namun, belum setengah nasi habis, Arunika mulai meringis.
"Duh... kenapa ya perut aku sakit banget..." ujarnya sambil memegangi perut.
Run? Kamu kenapa?" tanya Qeyla cemas.
"Gatau... sakit sekali..." Arunika mulai gemetar.
Keringat dingin membasahi pelipisnya. Matanya mulai berair. Dia menahan perut dengan kedua tangannya.