Mohon tunggu...
Cinta Renjana
Cinta Renjana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Naskah Drama Opera, Hoby Otodidak

Menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Manakala Kumerenung Sendiri

4 April 2018   23:59 Diperbarui: 5 April 2018   00:26 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku ... ya aku ... aku sendiri di kesunyian hati
kunanti kutunggu kuharapkan kubayangkan
manakala hidup ini terasa sepi

dihiruk pikuknya dunia nan bergelora dahsyat
teriak anak manusia
kerik jangkerik menggelitik

aduh ... hati ini senantiasa sepi
kuberucap lirih dunia seakan menyapih
relung sanubari selaksa dalamnya

bisikan lirih aku dengar
bagaikan lolongan binatang buas

di keheningan malam
aku sadar dalam kelembutan
sepoi dalam rintening ndalu

aku memang sudah sampai di ujung jalan
dintenku tinggal menunggu waktu
apa guna penantianku
tiada seorangpun yang menyukakan kalbuku

tanda tanya yang semula kecil
makin lama semakin besar
dan ...
akhirnya menimpa diriku dalam kelemahanku

aku diam, aku hening, aku tutup lathiku
demi ketenangan jiwaku yang ada didalam diri

duuuh ibu ... anakmu merindu
diujung jalan aku menanti waktuku

Penulis : Cinta Renjana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun