Air mata yang telah jatuh..
Membasahi bumi..
Tak 'kan sanggup menghapus penyesalan..
Penyesalan yang kini ada..
Jadi tak berarti..
Karna waktu yang bengis terus pergi..
Air Mata adalah satu dari dari 9 tracks yang terdapat dalam album keenam Dewa19 dengan tajuk Cintailah Cinta. Dan lagu ini merupakan track penutup dari album yang diedarkan dibawah naungan label PT. Aquarus Musikindo tersebut.
Lagu ini berdurasi 7 menit lebih 34 detik, sebuah lagu yang teramat over confident bahkan  jumawa. Memaksa pendengarnya untuk meluangkan waktu hampir 8 menit hanya tuk mendengar sebuah (maha) karya dari sebuah band yang mengklaim dirinya sebagai legenda ini.
Album ini dilempar kepasar 23 tahun silam tepatnya pada tanggal 5 Juni, proses rekamannya berlangsung selama kurun waktu 5 Septembe 2001 hingga 5 Maret 2002 di Ahmad Studio yang hari ini kita lebih mengenalnya  dengan nama Studio Legend. Studio yang terletak di kediaman Ahmad Dhani Prasetyo (ADP) di Pinang Emas, Pondok Indah, Selatan Jakarta.
Segenap proses take record instrumen dan vokal dilaksanakan di studio sang pimpinan Republik Cinta Managemen tersebut, terkecuali untuk track drum, take dilakukan di Gin's Studio, Jakarta. Sedangkan untuk sektor masak-memasak audio,  mixing dan mastering tetap dipercayakan kepada Don  Bartley di Studio 301, Sydney, Australia.
Bertindak selaku produser, composer, arranger sekaligus player dan vokal duet dengan Once Mekel adalah ADP, bahkan di lagu Kasidah Cinta ADP seorang yang berdendang dari awal hingga ujung lagu.
Kaver album ini sempat menuai kontroversi terkait simbol mata satu alias All Seeing Eye, dimana simbol tersebut erat kaitannya dengan kelompok Illuminati, berkat kaver dari album tersebut ADP dituduh sebagai anggota dari organisasi rahasia tersebut. Walau dikemudian hari ADP menangkis tuduhan tersebut dengan berkilah bahwa logo mata satu tersebut adalah satire yang mana terdapat sebuah mata di dalam mata satu tersebut.
Air Mata, nomor indah nan megah dengan lirik nan dalam penuh hikmah ini digubah oleh ADP dan Andra Ramadhan, uniknya intro lagu ini memakan durasi 1 menit 43 detik dengan full alunan Cello nan melodius.
Di balik segala duka..
Tersimpan hikmah..
Yang bisa kita petik pelajaran..
Di balik segala suka..
Tersimpan hikmah..
Yang 'kan mungkin bisa jadi cobaan..
Terkadang hidup berjalan tak sesuai apa yang kita idamkan, ataupun terkadang dalam perjalanan hidup kita gagal dan salah dalam langkah hingga tersungkur dan terjerembab oleh keadaan.
Atau juga kadang segala penyesalan datang menghampiri teringat atas hitamnya masa silam yang telah kita lukiskan dalam perjalanan hidup. Dan saat itulah deras air mata jatuh membasahi bumi, menimpa segala penyesalan yang telah lalu dan telah berlalu seiring waktu.
Demi waktu yang kian bergulir cepat, sesungguhnya waktu adalah pedang, terkadang ia bengis mengiris dan tanpa kompromi atas keadaan, ia terus berlalu tanpa memberi jeda dan tak akan pernah kembali.
Tangis bukanlah tanda kelemahan dan bukan pula monopoli kaum hawa, sejatinya hal pertama yang kita lakukan di dunia ini adalah tangis, entah lelaki entah perempuan. Jerit tangis kita nan keras adalah dambaan orang tua dan orang-orang yang menanti kelahiran kita dengan derai tawa bahagia.
Suka-duka..
Hitam-putih..
Pahit-manis..
Tawa-tangis..
Adalah ketetapan Tuhan yang digulirkan diantara manusia, dan keduanya adalah kebaikan. Ketika kecewa, duka, pahit dan tangis datang menghampiri lalu bersabar atas ketetapan Tuhan adalah kebaikan. Dan selalu ada hikmah dibalik semua hal tersebut, dan ketika kita ambil pelajaran atas apa yang telah terjadi, maka kita pun menjadi lebih bijaksana adanya dalam melangkah dalam tiap titik kehidupan.
Ketika suka, tawa, manis dan putih menyelimuti diri, bersyukur atas segala karunia Tuhan adalah kewajiban, boleh jadi segala kelapangan dan kebahagiaan yang kita terima adalah cobaan, entah kita menjadi lebih bersyukur atau malahan menjadi lupa diri.
Tangis adalah anugerah yang Tuhan berikan sebagai obat hati, air mata adalah pelembut jiwa, ketika kita banyak menangis maka hati kan menjadi lembut dan mudah menerima nasihat.
Menangislah..
Bila harus menangis..
Karna kita semua manusia..
Manusia bisa terluka..
Manusia pasti menangis..
Dan manusia pun bisa..
Mengambil hikmah..
Wahai baladewa-baladewi, sesungguhnya neraka itu tiada akan padam oleh 2 lautan samudra, namun akan padam oleh 2 titik air mata. Sehitam apapun masa lalu dan sebanyak apapun dosa dan kesalahan kita, Tuhan maha pemaaf dan maha pengampun.
"Ibumu melahirkan engkau, wahai anak Adam. Ketika itu engkau menangis. Manusia sekitarmu semuanya tertawa gembira. Karena itu buatlah dirimu, ketika mereka manangisi engkau di hari kematianmu, engkau sendiri yang tertawa karena gembira (bertemu Tuhan). Itulah hidup itu, esensinya di situ. Jadi ini yang saya minta supaya adanya ini-itu semua arahnya itu satu; khairunnas 'anfa'uhum linnas. Berbuat baik untuk orang lain."Â --- KH. Abdurrahman Wahid
Berbah, Sleman, Yogyakarta, 13 September 2025.
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI