Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kesetaraan dan Inklusi Ciptakan Lingkungan Kerja Bebas Diskriminasi

10 Maret 2023   08:05 Diperbarui: 10 Maret 2023   09:18 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rabu, 8 Maret 2023, beberapa media diundang untuk berkunjung ke pabrik P&G Indonesia, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Kegiatan Media Visit ini dilakukan bersamaan dengan peringatan Hari Perempuan Internasional 2023.

Adapun maksud kunjungan ini untuk melihat lebih dekat bagaimana perusahaan tersebut "memanusiakan" manusia yang tidak lain para pekerjanya serta bagaimana mengelola lingkungan dan bisnis yang berkelanjutan. 

Dalam kunjungan ini, awak media disambut oleh Emiliana Arifin, Director of Quality Assurance, Seif Samir, Plant Manager P&G Indonesia, Ervan Basuki, Utiliy/Facility Operation and Engineering Director, dan M Syafaat Rahadhi, Goverment Relations Director

Berbagai program kesetaraan gender dan inklusi menjadi andalan perusahaan FMCG  (Fast Moving Consumer Goods) ini. Salah satu program unggulan terkait kesetaraan gender di perusahaan tersebut adalah hak cuti hamil bagi pekerja perempuan (maternity leave) selama 3,5 bulan. Bahkan bisa diperpanjang dengan tambahan 3 bulan sehingga total menjadi 6,5 bulan. Hal ini sejalan dengan arahan pemerintah.

Uniknya, selain karyawan perempuan, perusahaan juga menyediakan cuti berbayar bagi pekerja laki-laki yang istrinya baru melahirkan.

"Awalnya cuti diberikan selama satu bulan, sekarang ditambah jadi dua bulan. Meski cuti, tetapi tetap mendapatkan gaji selama dua bulan cuti," kata Emiliana Arifin, yang juga sebagai Ketua Tim E&I di P&G Indonesia, menjelaskan kepada awak media.

Tujuan paternity leave bagi suami ini untuk memberikan dampak baik bagi anak, istri, atau bahkan si suami. Ia dapat mendukung isteri pada masa krusial. Terutama pada 1 bulan pertama usia anak.

Pemberian cuti bagi suami ini justru dipandang sebagai sesuatu yang positif bagi perusahaan. Karena ternyata berkorelasi positif terhadap produktivitas kerja, baik pekerja laki-laki maupun perempuan yang suaminya mendapat paternity leave.

Emiliana Arifin, Director of Quality Assurance saat menjelaskan program kesetaraan dan inklusi (dokpri)
Emiliana Arifin, Director of Quality Assurance saat menjelaskan program kesetaraan dan inklusi (dokpri)

Tidak hanya itu. Jumlah pegawai perempuan juga terus bertambah, yang kini mencapai 35 persen dari total pegawai. Ditambah, 44 persen untuk level manajemen. Padahal, awalnya tidak ada pekerja perempuan sama sekali.

"Kami menargetkan menuju 50 persen. Sehingga persentasenya bisa 50-50 antara pekerja laki-laki dan perempuan di sini," lanjut Emiliana, yang suaminya juga bekerja di perusahaan yang sama.

Dikatakan, perusahaan juga memberikan penghargaan khusus kepada pegawai perempuan yang bekerja keras di pabrik sekaligus menjadi seorang ibu bagi keluarganya.

Bagi karyawan yang mendapatkan shift malam, perusahaan juga menyediakan fasilitas jemputan yang dijemput dari tempat tinggalnya atau door to door shuttle. Ada juga shuttle car internal untuk karyawan perempuan yang sedang hamil. Tujuan dari fasilitasi ini untuk memastikan pegawai aman dalam perjalanan menuju pabrik.

Guna menunjang kinerja pegawai perempuan, perusahaan juga memfasilitasi penitipan anak atau daycare selama jam kerja. Untuk operasional mengikuti jam kerja orang tua. Start pukul 07.00-16.00 atau maksimal di 16.30.

"Kami punya baby daycare on site pertama di Indonesia, di pabrik. Inovasi kita 3 tahun lebih. Sempat shut down karena Covid dan reopening tahun lalu. Daycare ini bersifat gratis, khusus untuk para pegawai P&G," katanya.

Daycare yang diberi nama TARA (Taman Asuh Ceria) ini sudah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) RI. Menteri PPPA Yohana Yambise (saat itu) bahkan sempat berkunjung ke fasilitas daycare ini.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Ada dua lantai ruang daycare yang disediakan. Lantai satu untuk bayi berusia 6 bulan hingga 1,5 tahun dengan kapasitas maksimal 10 anak. Sementara itu, untuk di lantai dua diperuntukkan bagi anak usia 1,5 tahun hingga balita dengan kapasitas maksimal 20 anak. 

Selama di daycare anak-anak ditangani oleh tenaga ahli atau pengasuh atau nanny yang berkompeten yang sudah mendapatkan bimbingan dan pelatihan dari KPPPA. Anak-anak juga tidak diperbolehkan keluar dari area ini.

Daycare ini dilengkapi dengan sejumlah fasilitas seperti area tidur (ketika media berkunjung kebetulan anak-anak sedang tidur siang), area activity room dengan fasilitas yang dapat melatih sensorik dan motorik anak. Untuk makanan dan susu, disiapkan oleh para ibu, selanjutnya dalam pengawasan pengasuh.

Ada pantry juga yang dikhususkan untuk orang tua memasak makanan anak yang dilengkapi dengan seperangkat alat masak. Namun, sebagian besar para ibu ini telah membawa bekal anak dari rumah.  

"Jadi, ibu pun tenang meninggalkan anaknya saat bekerja di pabrik. Fasilitas daycare ini bisa dibilang yang pertama ada di perusahaan atau pabrik di Indonesia," tuturnya.

Pabrik P&G Indonesia juga memfasilitasi serangkaian sharing session dan kelompok karyawan perempuan seperti Learn in Circle. Di sini, para karyawan perempuan dapat saling bertukar informasi serta mendapatkan akses terhadap konten-konten yang relevan dan edukatif.

"Tempat kerja juga perlu mewadahi potensi pekerja perempuan dalam kontribusinya untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan ekonomi Indonesia. Pengembangan SDM ini terutama pekerja perempuan untuk mencapai sektor profesional yang inklusif gender," jelasnya.

Atas perhatian perusahaan terhadap karyawan perempuan, P&G Indonesia pun meraih penghargaan Best Workplace for Female Employee dari pemerintah Kabupaten Karawang.

Fasilitas ruang medis (dokumen pribadi)
Fasilitas ruang medis (dokumen pribadi)

Emiliana menjelaskan, dalam mendorong berbagai program kesetaraan dan Inklusi, P&G percaya setiap individu dihargai, setiap individu diikutsertakan, dan setiap individu harus dapat memberikan performa terbaik. 

"P&G terus mengupayakan agar akses yang setara untuk belajar, berhasil dan berkembang tersedia bagi seluruh individu," tuturnya.

Tidak hanya itu. Perusahaan juga menyediakan fasilitas ruang medis layaknya klinik. Ada seorang dokter yang menjadi penanggung jawab. Di fasilitasi ini tersedia satu bed bagi pegawai yang perlu penanganan. 

Jika perlu penanganan lebih lanjut, pasien dibawa ke ruangan treatment. Bila perlu dirujuk, pasien akan dirujuk di rumah sakit terdekat dengan mobil ambulans yang siap sedia.

Ada juga vibrant living room yang berisi berbagai fasilitas untuk "healing" semisal alat fitnes, games, musik, olahraga seperti tenis meja, dan lainnya. Sementara di luar area tersedia lapangan badminton, basket, dan futsal.

Selama pegawai sudah menyelesaikan tugasnya, bisa memanfaatkan fasilitas ini. Pertimbanganya menyediakan fasilitas vibrant living room karena sulitnya mencari tempat "healing" di Karawang.

"Selain itu, diharapkan sesampainya mereka di rumah sudah dalam keadaan fresh. Jadi, tinggal mandi lalu beristirahat," jelas Seif Samir, Plant Manager P&G Indonesia seraya menambahkan, perusahaan terus berkomitmen menjalankan misinya sebagai 'Force for Growth and Force for Good'.

Fasilitas vibrant living room (dokumen pribadi)
Fasilitas vibrant living room (dokumen pribadi)

Pemerintah sendiri memang menekankan agar industri profesional menciptakan lingkungan kerja inklusif yang mengedepankan keadilan gender sangat penting. 

Hal itu sejalan dengan arah kebijakan pemberdayaan perempuan dalam RPJMN 2020 - 2024 mengenai peningkatan SDM yang berkualitas dan berdaya saing, serta pembangunan yang merata dan berkeadilan. 

"P&G tidak hanya melayani konsumen Indonesia melalui inovasi dan produk-produk ternama, namun juga memastikan setiap aktivitas bisnis yang dilakukan di pabrik telah mempertimbangkan aspek yang berkelanjutan bagi karyawan, komunitas dan lingkungan sekitar," jelasnya.

Ia menambahkan, P&G selalu memastikan setiap aktivitas bisnis yang dilakukan mempertimbangkan aspek lingkungan yang berkelanjutan, mulai dari produksi dan pengemasan hingga pasokan produk. 

Selain itu, berkolaborasi dengan berbagai pihak dan berinvestasi pada inovasi yang dapat membantu perusahaan dan konsumen dalam mengurangi jejak karbon. Upaya keberlanjutan lingkungan fokus pada tiga pilar, yaitu Iklim (Climate), Air (Water), dan Limbah (Waste). 

Selama bertahun-tahun, perusahaan terus bekerja sama dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya, untuk terus melaksanakan praktik bisnis yang beretika. Selain itu, juga membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar pabrik menjadi lebih baik setiap hari.

Setelah melihat berbagai fasilitas, termasuk kantin, kafetaria, juga masjid, para media pun diajak melihat lebih dekat proses memproduksi produk di pabrik. Tentu saja dengan memakai alat pelindung diri yang sudah disiapkan.

Di living room area pabrik haircare. Ada tv layar lebar, PS, Wi-Fi, dan lain-lain (Dokpri)
Di living room area pabrik haircare. Ada tv layar lebar, PS, Wi-Fi, dan lain-lain (Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun