Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Cerita Inspiratif "Women From Rote Island" dalam Menyuarakan Kesetaraan dan Inklusi Gender

9 Maret 2024   06:02 Diperbarui: 9 Maret 2024   06:23 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

CERITA INSPIRATIF "WOMEN FROM ROTE ISLAND" DALAM MENYUARAKAN KESETARAAN DAN INKLUSI GENDER

*Oleh : Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao

 

Ketika semalam tepatnya di tanggal 8 Maret 2024, saya dan beberapa rekan seprofesi menyaksikan sebuah kisah cerita inspiratif di Bioskop Cinepolis Mall Lippo Kupang. Kisah cerita inspiratif bernuansa budaya tersebut berjudul "Women from Rote Island", mengangkat kekuatan, ketahanan, dan kearifan lokal kehidupan perempuan Rote. Di balik kisah hidup mereka yang sederhana, tersembunyi cerita-cerita inspiratif tentang keberanian, ketangguhan, dan semangat untuk menyuarakan kesetaraan dan inklusi gender.

Di tanggal 8 Maret setiap tahunnya dirayakan sebagai International Women's Day (IWD) atau Hari Perempuan Internasional. Perayaan ini memiliki sejarah yang kaya dan penting bagi perempuan di seluruh dunia. Dilansir situs resmi IWD, momen peringatan Hari Perempuan Internasional tahun 2024 mengusung tema "Inspire Inclusion" yang berarti menginspirasi inklusi. Tema ini didedikasikan untuk semua orang supaya memahami dan menghargai inklusi perempuan. Menginspirasi inklusi berarti merayakan keberagaman serta pemberdayaan di semua kalangan masyarakat. Tema ini menekankan pada pentingnya keberagaman dan pemberdayaan di seluruh aspek kehidupan masyarakat serta pentingnya kesetaraan dan inklusi gender.

Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi lebih jauh tentang kisah-kisah inspiratif "Women from Rote Island" dan bagaimana peran mereka dalam menyuarakan kesetaraan dan inklusi gender. Melalui penggambaran kehidupan sehari-hari mereka, kita akan memahami betapa pentingnya upaya bersama untuk membangun masyarakat yang inklusif dan berkeadilan bagi semua individu, tanpa memandang jenis kelamin mereka.

Penggalan Kisah "Women from Rote Island"

Kisah cerita "Women from Rote Island" yang disutradarai oleh Jeremias Nyangoen, menghadirkan gambaran yang menakjubkan tentang perjuangan dan pencapaian perempuan dari Pulau Rote dalam mengatasi berbagai hambatan yang terkait dengan gender. Melalui kegiatan sehari-hari seperti menenun kain tradisional, bekerja di kebun, dan merawat keluarga, mereka tidak hanya menunjukkan kecakapan mereka dalam menjalani kehidupan, tetapi juga memperjuangkan hak-hak mereka dalam mencapai kesetaraan dan inklusi gender di komunitas mereka.

Gambaran cerita film "WOMEN FROM ROTE ISLAND" adalah sebuah film yang mengisahkan tentang perjalanan hidup sekelompok perempuan dari Pulau Rote, sebuah pulau kecil di Indonesia Timur. Latar kisahnya berada di sebuah lokasi destinasi wisata Batu Termanu, yang menjadi tempat tinggal para tokoh utama. Cerita ini berpusat pada kehidupan dan aktifitas sehari-hari perempuan-perempuan tersebut, yang dipenuhi dengan kegembiraan, kesulitan, dan keberanian dalam menghadapi tantangan hidup. Film ini menggambarkan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang dimiliki oleh perempuan-perempuan dari pulau Rote.  Selain itu, film ini sedang menyoroti perjuangan para perempuan untuk mendapatkan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan peluang ekonomi yang setara. Meskipun menghadapi berbagai kendala dan hambatan, mereka tetap gigih dan optimis dalam menghadapi tantangan tersebut.

Memahami Kesetaraan Gender dan Tantangannya

Mengutip sebuah kalimat latin "Equitas et inclusio generis: vox quae liberam dat et potestatem aequitatis", Artinya: "Kesetaraan dan inklusi gender: suara yang memberikan kebebasan dan kekuasaan keadilan." Pemaknaan dari frasa tersebut adalah bahwa kesetaraan dan inklusi gender membawa konsep kebebasan dan kekuasaan dalam konteks keadilan. Ini menunjukkan bahwa dengan memperjuangkan kesetaraan dan inklusi gender, kita memberikan suara kepada semua individu untuk memiliki akses yang sama terhadap hak-hak mereka, tanpa memandang jenis kelamin mereka. Dengan memberikan suara ini, kita memberikan kebebasan kepada individu untuk mengekspresikan diri mereka secara penuh dan memperoleh hak-hak yang layak, serta memberikan kekuasaan kepada mereka untuk menegakkan keadilan dalam masyarakat. Karena itu, kesetaraan dan inklusi gender menjadi fondasi yang kuat dalam membangun masyarakat yang lebih berkeadilan bagi semua individu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun