Mohon tunggu...
ajiningp
ajiningp Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ada

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Merajut Kesetaraan Gender di Dalam Keluarga

9 Maret 2024   07:30 Diperbarui: 9 Maret 2024   07:33 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Keluarga sering kali dianggap sebagai fondasi yang membentuk individu dan masyarakat. Di dalamnya, pola-pola perilaku, nilai-nilai, dan norma-norma sosial dipelajari dan terinternalisasi. Namun, dalam realitasnya, kesetaraan gender sering kali masih menjadi isu yang belum sepenuhnya diatasi. Inilah mengapa penting untuk menyoroti pentingnya kesetaraan gender di dalam keluarga dan langkah-langkah praktis yang dapat diambil untuk mewujudkannya. 

Mengapa Kesetaraan Gender di Keluarga Penting?

Menurut artikel yang ditulis oleh Maryatul Kibtyah dengan judul "Peran Konseling Keluarga dalam Menghadapi Gender dengan Segala Permasalahannya", keluarga merupakan masyarakat terkecil yang sangat penting dalam membentuk karakter dan kepribadian bagi para anggota keluarganya. Keluarga juga merupakan tempat pertama di mana individu memahami peran gender. Ini adalah arena di mana kita memperoleh pemahaman awal tentang bagaimana pria dan wanita seharusnya bertindak dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Kesetaraan gender di dalam keluarga menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung, di mana setiap anggota keluarga memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berpartisipasi secara penuh.

Dalam merajut kesetaraan gender di dalam keluarga, perlunya pendidikan dan juga kesadaran dengan meningkatkan pemahaman tetang karakteristik kesetaraan gender, hal ini dapat membangun  dasar yang kuat untuk perubahan yang lebih besar. Adanya pembagian tugas rumah tangga yang adil, dengan buktikanlah bahwa pekerjaan rumah tangga tidak hanya tanggung jawab wanita, tetapi tanggung jawab bersama. Dengan membagi tugas secara adil, kita memperkuat konsep bahwa semua anggota keluarga memiliki peran yang setara dalam menjaga rumah dan keluarga. 

Peran orang tua dalam mendidik anak-anak mereka tentang kesetaraan gender sangat penting. Berikan contoh-contoh positif tentang kemitraan antara pria dan wanita dalam melakukan pekerjaan rumah, pengasuhan anak, dan pengambilan keputusan. Bimbing anak-anak untuk menghargai perbedaan dan melihat setiap individu sebagai rekan sejati. Komunikasi yang terbuka antara pasangan dan anggota keluarga lainnya adalah kunci untuk menciptakan lingkungan keluarga yang sehat. Diskusikan tentang harapan, kebutuhan, dan aspirasi setiap anggota keluarga. Dengan berbicara secara terbuka, kita dapat membangun pemahaman yang lebih baik tentang perspektif masing-masing dan mencapai kesepakatan yang adil. Memberdayakan anggota keluarga untuk menjadi mandiri adalah bagian penting dari kesetaraan gender. Dukunglah anggota keluarga untuk mengejar minat dan ambisi mereka tanpa terpengaruh oleh stereotip gender. Ini dapat mencakup memberikan kesempatan yang sama untuk pendidikan, pengembangan karir, dan eksplorasi minat. 

Kesetaraan gender di dalam keluarga bukan hanya tentang pembagian tugas rumah tangga, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang mendukung dan inklusif di mana setiap anggota keluarga merasa dihargai dan memiliki kesempatan yang sama. Dengan langkah-langkah praktis seperti pendidikan, pembagian tugas yang adil, komunikasi terbuka, dan pemberdayaan anggota keluarga, kita dapat merajut kesetaraan gender ke dalam jaringan hubungan keluarga kita. Hal ini tidak hanya memberikan manfaat bagi individu dan keluarga, tetapi juga merupakan kontribusi penting dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan harmonis. 

Referensi:

Maryatul Kibtyah. Peran Konseling Keluarga dalam Menghadapi Gender dengan Segala Permasalahannya, (IAIN Walisongo Semarang) Vol. 09, No.02. 2014.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun