Mohon tunggu...
Nasrul
Nasrul Mohon Tunggu... Guru - nasrul2025@gmail.com

Pengajar sains namun senang menulis tentang dunia pendidikan, bola dan politik, hobi jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu yang Pasrah

14 Mei 2017   00:17 Diperbarui: 14 Mei 2017   00:25 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam- malam aku sudah tidak bisa lagi tidur nyenyak seperti biasa

Hati ini selalu bertanya-tanya sedang apa kamu di sana

Ingin sekali menanyakan kabarmu,

Namun, hati ini melarang sambil membisikan, jangan ! biarkan lah proses itu saja yang menjawab

Iya, proses yang halal dari  hukum agama

Aduh, perihnya hati ini orang lain bisa menelepon kamu

Ingin rasanya aku pecahkan gunung seulawh

Ingin menegur, tapi aku tidak berhak menegur kamu

Sebab kamu belum menjadi milikku

Aduh, biarkan lah waktu yang menjawab

Biarkan lah hat ini sakit dalam kegelisahan yang berat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun