Sekitar satu setengah jam melaju di atas jalan tol, senyum manisnya menyambutku dari pinggir gerbang tol dan sejurus kemudian kamipun meluncur menyusuri jalanan tol yang panas dengan penuh perasaan suka cita.Â
Meski tak ada komitmen apapun, rasanya kami sedang menjalani sebuah kencan tak terduga. Awalnya terasa kaku, tapi seiring deru kendaraan menyusuri tol Surabaya Jogja tiba-tiba jalanan berasa milik kami berdua. Begitu banyak senyum, tawa bahagia menyelimuti suasana hati kami berdua.
Di atas ratusan kilometer jalan yang telah kami lewati, begitu banyak cerita kami bagi berdua hingga tanpa terasa menghapus jarak antara kami berdua. Sesekali kutatap wajah imutnya yang begitu manis berhias kerling bahagia yang kian menautkan dua hati.
"Lho, kok kenal ibu Elly?", tanya promotornya menyambutku hangat sambil memelukku.
"Ternyata istrinya kawanku? Kenapa nggak bilang-bilang?", tanyanya.
"Bapak kan nggak pernah tanya?", sahut wanita di sebelahku diiringi tawa kami semua.
Bertemu kawan lama membuat suasana malam itu begitu cair dan seru. Proses bimbingan juga berlangsung mudah, karena rupanya tinggal sedikit bagian yang perlu diperbaiki.
"Gimana yang kemarin sudah diperbaiki?", tanya sang promotor saat mulai melakukan bimbingan disertasi.
"Sudah, prof", sahutnya.
"Sekarang saya tanda tangan di mana?", tanya sang promotor dan sejurus kemudian menorehkan tanda tangan di atas naskah.
Setelah beberapa saat becanda-tawa mengenang masa-masa kuliah, kamipun berpamitan. Kemudian dengan hati ceria kami meluncur ke pusat kota sambil tak henti bercanda.