"Sekarang?", tanyanya.
"Sebentar lagi. Biar istirahat dan makan dulu", jelasku.
"Ya, bisa", sahutnya.
Setelah ke kamar mandi, istirahat sambil bincang-bincang sejenak, mobil kecilku perlahan kembali melaju keluar, mengantarnya pulang ke Madiun. "Makasih lo mas" ucapnya saat mobil bergerak ke luar rumah. Beberapa saat kemudian aku menutup gerbang, pintu depan lalu merebahkan tubuhku di kamar.
Suasana hatiku terasa berbeda kali ini. Ada perasaan yang aku tak mengerti sejak bertemu wanita tadi. Rasanya seperti ada energi baru merasuki tubuhku. Rasa lelah dan hampa yang biasa mengiringiku setiap kali pulang ke rumah hilang entah ke mana, lalu beberapa saat kemudian aku sudah terlena dalam lelap.
Saat membuka handphone di pagi hari, ternyata ada beberapa pesan darinya tadi malam. Isinya sekedar ucapan terima kasih. Setelah aku balas rupanya dia segera membalas lagi, hingga tanpa terasa seharian kami saling berbalas pesan, bahkan berlanjut komunikasi via pesan singkat dan telepon hingga hari-hari berikutnya.Â
"Aku baru berangkat ke Jogja hari ini, mas. Soalnya kemarin-kemarin masih capek banget", Jumat pagi dia mengabariku lewat whatsapp.
"Oke. Semoga sukses", jawabku.
"Mohon doanya mas", pintanya.
"Semoga dimudahkan" balasku.
"Sebenarnya masih males, tapi gimana lagi", katanya.