Mohon tunggu...
Naila Aulia
Naila Aulia Mohon Tunggu... Novelis - Mahasiswi Jurusan Komunikasi UIN Walisongo Semarang

Mahasiswi Jurusan Komunikasi UIN Walisong Semarang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

The Secret of Gio Clavis

9 Mei 2021   21:36 Diperbarui: 9 Mei 2021   21:38 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Selama perjalanan Sheren berusaha menata hatinya untuk mengumpulkan kepercayaan sepenuhnya pada Gio-nya. Setelah satu jam perjalanan, sampailah Sheren di lokasi. Usai membayar, Sheren pun bergegas membuka pintu.

"Gio Clavis. Hehe, bapak baru inget," ucap si sopir. Sheren yang terkejut hanya bisa menganguk.

Sesampainya di lokasi ternyata Gio sudah menunggunya. Laki-laki itu membawakan Sheren nasi goreng buatannya. Dulu sewaktu mereka kecil, Gio sering sekali membawa nasi goreng buatannya itu. Karena Sheren tidak percaya itu buatannya, Gio sampai membawa panci, kompor dan bumbu dapu lainnya ke taman untuk membuktikan pada Sheren bahwa memang Gio sendirilah yang memasaknya.

"Eum, rasanya nggak berubah. Tambah enak malahan," puji Sheren usai menyendokkan nasi ke mulutnya.

"Gio dilawan," sombong Gio yang kemudian menusuk gemas pipi Sheren dnegan telunjuknya.

Sheren yang kesal pun mencoba membalas perbuatan Gio, tapi ia malah tersandung dan menabrak sebuah tas.

"Aw!" pekik Sheren. Gio segera menyingkirkan tas itu guna menolong Sheren. Namun, tas itu malah ditahan oleh Sheren.

"Tas siapa ini?" tanya Sheren sok polos. Tangan kanannya mengepal menahan sesuatu yang mengalir dari telapak tangannya.

"Ah, itu milikku. Aku tadi baru saja pulang kerja. Dari pada bolak-balik pikirku langsung saja ke sini," jawab Gio setenang mungkin. Gio kemudian panik melihat Sheren tertunduk dan menangis.

"My Queen, ada apa? Apa lututmu terluka karena jatuh?" tanya Gio. Ia mendekat dan mencoba menenangkan Sheren.

"Siapa kamu sebenarnya?" tanya Sheren pilu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun